Televisi dan Internet Makin Merajai Audiens
Monday, May 24, 2010
Penyebab Jumlah Audiens Media Cetak Berkurang
Kini, dibelahan dunia manapun hampir setiap orang mengakses media televisi dan internet. Televisi dan internet semakin menguasai dan memenuhi kebutuhan informasi manusia di berbagai belahan dunia. Bahkan semakin menggusur keberadaan media yang muncul lebih dulu, terutama media cetak khususnya surat kabar. Semakin sedikit audiens media cetak di era globalisasi sekarang. Terutama surat kabar. Keberadaannya semakin terjepit dengan semakin mudahnya akses terhadap media televisi dan internet. Meskipun demikian, masih banyak media massa terutama surat kabar yang masih mampu bertahan, terutama di Indonesia. Meskipun banyak persaingan yang menghadang, media cetak terutama surat kabar masih memiliki audies setiap di setiap daerah yang ada di Indonesia, terutama untuk koran-koran lokal yang sudah lama berdiri dan koran nasional yang juga cukup lama berdiri dan memiliki audiens yang setia.
Menurut di koran Tempo, media cetak sebesar Chicago Tribune sekarang gulung tikar dan memutuskan hanya menerbitkan versi onlinenya, bahkan seniornya yang sudah berumur 176 tahun, Post-intelligencer juga mengikuti langkah Tribune. Sebenarnya apa yang menyebabkan mereka gulung tikar? ternyata keberadaan media elektronik yaitu televisi dan internet yang menggesernya. Pendengar televisi di Amerika sebesar 70% dan sebanyak 40 % warga Amerika berusia dibawah 30 tahun menggunakan reverensi internet (media online) untuk mendapatkan berita nasional dan internasional.
Disini kekuatan televisi memang masih lebih tinggi dari pada internet, namun setidaknya naiknya audience media online di Amerika sebesar 24 % dari tahun 2007 menjadi 40% di tahun 2009 menjadi pendorong pergeseran audience media cetak ke elektronik. Fenomena perkembangan blogger dan citizen online journalism yang begitu pesat di negara maju juga menjadi pemicu berkurangnya audience media cetak.
Sedikit berbeda dengan media online di Amerika, media online di Indonesia masih didominasi oleh media online yang diinduk dari media tradisional seperti kompas.com, suaramerdeka.com, liputan6.com atau thejakartapost.com. Media online yang berdiri tanpa bantuan media tradisional masih terbatas pada media online penyedia berita stright news seperti detik.com dan kini sudah disusul oleh okezone.com. Meski demikikian, bisa dibilang media online saat ini sudah mulai mengembangkan sayap di Indonesia. Jika kita pesimis pada penggunaan internet via laptop atau PC, masyarakat indonesia kini sudah dimasuki oleh teknologi internet via handphone.
Jika mengatakan dalam waktu dekat Indonesia akan mengikuti jejak Amerika mungkin memang masih terlalu dini. Mungkin karena perkembangan teknologi internet di Indonesia belumlah sepesat Amerika. Pengguna internet juga masih terbatas yaitu sekitar 25 persen dari penduduk Indonesia dengan angka penetrasi hanya sekitar 10 persen.Meskipun demikian hal ini harus semakin diwaspadai oleh para pengelola media cetak.
Menurutku ada beberapa beberapa faktor yang menyebabkan audiens media cetak makin berkurang jumlahnya dibandingkan media televisi dan intenet.
Faktor penyebab jumlah audiens media cetak berkurang antara lain :
• kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin memudahkan orang untuk memperoleh informasi dengan cepat. Penemuan alat-alat telekomunikasi yang semakin canggih membuat orang semakin mudah dalam menjalin komunikasi serta semakin berkembangnya teknologi penyiaran dan jaringan internet dengan jangkauannya yang luas. Sehingga hambatan komunikasi secara geografis yang dialami media cetak dapat diatasi. Batas-batas wilayah antar negara, bahkan antar benua bukan lagi menjadi masalah dalam penyampaian informasi melalui media televisi dan internet.
• makin banyaknya stasiun tv dan ragam acaranya cenderung semakin menambah jumlah audiens-nya serta kemudahan akses internet pun membuat audiens media cetak cenderung lebih memilih internet untuk mendapatkan informasi. Bahkan melalui ponsel, kini setiap orang dapat mengakses internet di mana pun dan kapan pun serta menyaksikan dapat siaran televisi. Apalagi kini banyak surat kabar yang demi menjaga eksistensinya selain membuat versi cetak, juga membuat e-paper di internet atau semacam surat kabar versi internet.
• jangkauan media cetak yang masih terbatas dengan adanya hambatan geografis sehingga pada wilayah yang sulit dijangkau, distribusi media cetak menjadi terganggu. Sehingga informasi yang diterima audiens mengalami jeda waktu yang cukup lama. Lain halnya dengan media televisi dan internet. Dimana jika ada peristiwa tertentu di suatu wilayah, audiens media televisi dan internet dapat dengan cepat menerima informasi mengenai peristiwa tersebut tanpa terlalu terganggu dengan batas-batas wilayah antar daerah bahkan antar negara. Misalnya ketika ada gempa bumi di kawasan Indonesia, beberapa saat setelah gempa, BMKG dengan cepat akan menginformasikan melalui media massa bahwa terjadi gempa bumi di suatu lokasi tertentu dan apakah gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami atau tidak. Sehingga peringatan bahaya tsunami dapat segera diketahui masyarakat melalui media televisi dan internet.
• tingkat kepraktisan atau kemudahan dari media televisi dan internet yang semakin baik dibandingkan media cetak. Dimana untuk membaca media cetak membutuhkan waktu khusus dan tempat yang memudahkan orang untuk membaca, sedangkan televisi dan internet semakin mudah diakses, bahkan ketika orang sedang mengendarai mobil misalnya. Apalagi kini ada teknologi ponsel yang semakin mudah dan murah, sehingga kapanpun dan dimanapun lebih mudah diakses.
• kecenderungan orang tak mau membayar guna memperoleh berita yang semakin kuat, sehingga informasi melalui televisi terutama internet menjadi pilihan utama karena informasinya dapat dengan gratis diperoleh. Lain halnya dengan media cetak, kita harus membeli untuk mendapatkan informasi setiap harinya. Hanya saja pada biaya pengadaan awal media televisi dan internet di pihak audiens, cukup besar dibandingkan dengan media cetak. Meski akses internet masih memiliki beban biaya, namun kini semakin terjangkau terutama ketika diakses lewat ponsel.
Meskipun demikian dalam hal pendalaman pesan media, baik berita maupun informasi tertentu, media cetak masih lebih baik. Karena tulisan di media cetak biasanya cendurung mengulas secara mendalam mengenai suatu seseorang, peristiwa, maupun kejadian tertentu. Sehingga kejelasan dan kebenarannya pun lebih mudah diketahui dengan media cetak dibandingkan dengan media televisi dan internet. Paling tidak aku berharap agar mesdia cetak tetap bertahan karena agar varian pilihan media tetap banyak dan mereka yang hidup dari media cetak tetap bertahan.
Disusun dari berbagai sumber & buku untuk tugas kuliah.
0 comments