Photo ini diabadikan pada libur lebaran 2008 di Metro. Ini merupakan photo dua orang temanku yang mungkin bisa dibilang sangat mengenalku. Dua orang yang ku kenal semenjak umur 12 tahun hingga saat ini. Orang yang banyak ku repotkan dan banyak membantuku dalam mengenal pulau Jawa. Aku banyak belajar dari mereka mengenal dunia yang lebih luas dan bidang yang mereka geluti, apalagi pada faktanya mereka jauh lebih cerdas dari ku. Meski sekarang kami punya profesi yang masing-masing jauh berbeda, tinggal di provinsi yang berbeda, dan jarang bertemu namun komunikasi dan silaturahmi masih ku coba untuk jaga. Mereka adalah sedikit dari sahabat-sahabatku yang bisa ku ajak berdiskusi selama berjam-jam. Aku sangat bersyukur bisa mengenal orang baik seperti mereka dalam hidupku.
Photo ini diambil sekitar tahun 2009 waktu masih kuliah di UNS. Aku gak punya banyak file foto bareng-bareng dengan rekan-rekan kuliah di UNS yang aku abadikan dengan kamera ku, karena waktu itu kamera pocket ku sering eror dan ada juga beberapa file foto yang tidak sempat terselamatkan karena PC ku terkena virus. Namun ada juga yang masih tersisa, salah satunya adalah foto ini. Ini merupakan moment ngerjain tugas kelompok mata kuliah public relation. Karena waktu itu dah hampir selesai cari ide, cengar cengir, dan diskusinya, kebutulan aku bawa kamera, akhirnya malah pada ngajak foto-foto. Sekarang aku dah jarang berinteraksi dengan mereka kerena kesibukan masing-masing, mungkin hanya melalui social media.
Photo ini diabadikan waktu libur lebaran tahun 2006. Sewaktu masih kuliah, biasanya tiap musim lebaran kami yang merupakan alumni SMP 1 Metro, melakukan acara silataruhmi atau sekedar ketemu dan ngobrol. Sebagian besar orang-orang di photo ini mengenalku cukup dekat, semenjak SMP sampe kuliah. Meskipun jarang bertemu tapi kami tetap menjaga komunikasi hingga sekarang apalagi profesi dan tempat tinggal kami yang kini berbeda dan berjauhan.
Photo ini diambil di ruang seminar fisip UGM tahun 2007 yang tentunya sekarang sudah berubah. Ini merupakan moment setelah kami mengadakan workshop tentang manajemen pelayanan klien yang ditujukan secara umum dan untuk kami sendiri secara internal, dengan menghadirkan pembicara dari Jakarta. Aku lupa siapa yang mengabadikan moment ini, namun berkat acara ini, aku banyak belajar dan mendapat gambaran tentang dunia kerja secara lebih fokus dan berkat acara ini yang mengambil konsentrasi management pelayanan klien di semester akhir banyak yang bisa hadir.
Photo ini diambil pada tengah malam di boulevard UGM dengan bantuan kamera pocket digital dan tripod. Mereka adalah temen-teman kelompok tugas mata kuliah produksi iklan TV. Aku mengenal mereka cukup baik, apalagi mereka adalah orang-orang dengan ide-ide dan desain yang kreatif. Aku banyak belajar dari mereka baik itu tentang kuliah maupun tentang hidup merantau. Waktu itu kami lagi cari ide untuk tugas kuliah akhirnya pun kami malah nongkrong di beberapa tempat dan malah berfoto-foto sampai tengah malam.
Photo ini diambil beberapa hari setalah aku wisuda di Jogja dan diabadikan pada malam hari pakai kamera pocket digital dengan bantuan tripod mini sekitar bulan agustus 2008 di salah satu resto gubuk di daerah belakang Ambarukmo Jogja. Mereka adalah beberapa teman sekolah di Lampung, yang juga merantu di Jawa untuk kuliah dan bekerja. Dulu waktu masih kuliah di Jogja, biasanya kalau lagi kangen kampung halaman aku bertemu dengan rekan-rekan sesama perantauan yang memang aku kenal dengan baik dan mereka beberapa diantaranya yang intensitasnya cukup sering. Moment ini pun mungkin salah satu moment kumpul-kumpul terakhir di Jogja dengan mereka, karena setelah itu aku pindah ke Solo, dan mereka lulus serta mencapai impian mereka masing-masing. Semoga silaturahmi kami bisa tetap terjaga.
Photo ini diabadikan oleh fotografer yang menangani album kelulusan waktu masih SMA di halaman bagian dalam SMA Negeri 1 Metro. Ini merupakan foto keluarga Kelas 3 IPS 2 (kalau gak salah inget, hehehe) di tahun 2005. Kebanyakan foto-foto ku waktu SMA masih menggunakan kamera manual sehingga jarang memiliki file versi digitalnya, kecuali yang sempet di scan. Semoga semua sukses disana :)
Photo ini diambil waktu lebaran tahun 2008 di depan rumah seorang teman yang sudah lama tidak bertemu di Metro. Biasanya tiap musim lebaran kami yang merupakan alumni SMP 1 Metro, melakukan acara silataruhmi atau sekedar ketemu dan ngobrol. Sebagian besar orang-orang di photo ini mengenalku cukup dekat, semenjak SMP sampe kuliah. Meskipun jarang bertemu tapi kami tetap menjaga komunikasi hingga sekarang apalagi profesi dan tempat tinggal kami yang kini berbeda dan berjauhan.
Photo ini merupakan satu-satunya foto keluarga yang dipajang di rumah karena termasuk versi lengkap dari anggota keluarga kami, ada kedua tua ku dan ketiga orang kakak ku. Ada juga tambahan saudara iparku dan keponakanku. Photo ini diambil dengan menggunakan kamera pocket dengan bantuan timer dan tripod pada hari raya Idul Fitri tahun 2006 di kampung halamanku. Aku waktu itu masih dibangku kuliah. Moment ini sangat special, karena sangat sulit bagi kami untuk bisa berkumpul dengan lengkap seperti ini. Bisa dibilang cuma ini satu-satunya foto keluarga kami yang lengkap. Moment yang tidak mungkin bisa terulang. Photo ini sudah mengalami editing ala kadarnya. Dan atas permintaan ibu ku, aku tambahkan satu orang yang sebenernya belum ada dimoment photo tersebut.
Seperti biasa menjelang malam, mobil truk dan bus yang sudah mengantri di pelabuhan Bakauheni mendapat giliran masuk kapal ferry satu persatu yang dibantu petugas pelabuhan untuk memarkirkan kendaraan dalam kapal dengan rapi. Bus yang ku tumpangi pun akhirnya mendapat giliran setelah menunggu sekitar 30 menit. Perlahan bus masuk ke dalam kapal ferry (Titian Mufida atau Jatra 2, aku agak lupa) yang memiliki dek bawah yang mampu mengangkut puluhan bus dan truk ini. Setelah terparkir rapi petugas menyuruh semua penumpang untuk naik ke dek atas untuk alasan keamanan dan kenyamanan jika kapal sudah mulai berjalan. Klakson kapal ferry pun berbunyi keras, pertanda bahwa kapal mulai berjalan, saya dan penumpang lain pun bersiap untuk turun. Tiba-tiba bruk, terdengar suara keras dan ternyata truk Fuso panjang yang berada di depan bus kami mundur dan menabrak bagian depan bus bermesin mercy dengan bodi Proteus dari karoseri Laksana namun dengan lampu depan New Marcopolo. Para penumpang kaget, aku pun sangat terkejut karena aku sedang berada di samping tempat duduk sopir karena bersiap untuk turun.
Kejadian tersebut menyebabkan bagian depan bus penyok dan kaca terlihat garis retak cukup panjang di bagian tengah akibat terkena bak mobil truk. Padahal bus milik Rosalia Indah ini, waktu itu baru berjalan sekitar 3-4 bulan dengan rute Lampung-Blitar. Kernet pun segera melaporkan kejadian ini ke petugas kapal dan menghadap ke ruang nahkoda. Akhirnya sopir truk tersebut dipanggil untuk segera menggerakkan truknya. Truk kembali bergerak maju sedikit ke posisi semula, rem tangan pun dipastikan dalam posisi penuh dan ban mobil truk diganjel balok kayu semua. Ternyata yang membuat truk itu mundur dan menabrak bus karena rem tangan yang kurang dalam posisi penuh dan truk yang ditidak diganjel, sehingga ketika kapal terkena gelombang yang cukup kuat truk pun mundur dan menabrak bus yang aku tumpangi. Sopir dan kernet kedua kendaraan ini pun berdiskusi dan dimediasi oleh pihak petugas kapal, bus pun di cek dan masih layak untuk jalan. Akhirnya disepakati untuk melakukan klaim asuransi untuk mengganti kerusakan bus. Ternyata tarif kapal ferry yang dibayarkan sudah termasuk asuransi, sehingga kendaraan yang berada di dalam kapal ferry mendapat perlindungan penuh dari asuransi. Yup, itulah pengalaman pertamaku mengalami kecelakaan ketika menggunakan angkutan umum bus dan itulah pengalaman pertamaku naik bus eksekutif Rosalia Indah pada tahun 2008.
Waktu itu aku memilih menggunakan bus Rosalia Indah karena udah gak kebagian lagi tiket bus Metro-Jogja dari bus Putra Remaja maupun Puspa Jaya. Akhirnya aku pun memutuskan untuk mencoba menggunakan jasa bus Rosalia Indah. Tiketnya waktu itu kalau tidak salah masih 245ribu. Sekarang harga normal tiket bus eksekutif Rosalia Indah Lampung ke Semarang, Jogja, Solo atau sebaliknya 285ribu. Harga tiketnya biasanya selisih 10-30ribu lebih tinggi dibandingkan Puspa Jaya maupun Putra Remaja dengan jurusan yang sama. Namun terkadang tiket bus Rosalia Indah akan sedikit lebih murah jika ada tiket promo yang kadang dilakukan menajemen Rosalia Indah di minggu-minggu tertentu. Meskipun jarang sekali berlaku untuk jurusan Jawa Sumatra, hanya untuk jurusan AKAP di pulau Jawa. Dengan membayar tiket bus eksekutif tersebut, penumpang akan menikmati fasilitas bus seperti AC, recycling seat 2-2, tv, selimut, bantal, makan di restoran Ros In, snack, dan tentu saja toilet di dalam bus. Namun mulai 2010 pelayanan lebih baik dapat dirasakan ketika menggunakan jasa bus Rosalia Indah dari Jawa ke Sumatra. Seperti mendapat jatah makan 2 kali yaitu 1 nasi kotak ketika berangkat, dan 1 kali makan di restoran Ros In, serta 1 kali snack dan 1 kali coffe break tengah malam ketika bus beristirahat di agen resmi Ros In daerah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat. Oleh karena itu lebih terasa pelayanan yang lebih baik jika naik Rosalia Indah dari Jawa ke Sumatra dibandingkan dari Sumatra ke Jawa. Meskipun hal ini biasanya hanya berlaku ketika musim liburan dan lebaran dan cenderung kurang stabil dan kurang merata, tapi entah kenapa aku pas dapet terus ya.
Untuk jurusan dari Lampung-Solo biasanya kalau berangkat dari Metro jam 1-2 siang. Jika berangkat dari Bandar Lampung (Way Halim) sekitar jam 4 sore, berangkat bersamaan dengan bus-bus Rosalia yang lain. Sedangkan jika jurusan Solo-Lampung untuk kelas eksekutif ada 2 pilihan waktu biasanya, terutama jika berangkat dari kantor pusatnya, ada yang sore (jam 3-4 ) ada juga yang menjelang magrib atau bahkan sesudah magrib (sekitar jam 6). Lama perjalanan biasanya 20-24 jam. Aku belum pernah naek Rosalia Indah kelas eksekutif Solo-Lampung maupun sebaliknya lewat jalur selatan, selalu lewat jalur utara. Biasanya dapat makan malam di restoran Sari Rasa di Kendal kalau dari Solo, dan restoran Rosalia Indah yang di Bitung kalau dari Lampung. Untuk armadanya kebanyakan bukan yang baru kalau yang eksekutif jurusan ke Lampung. Yang penting biasanya soal kondisi mesinnya. Untuk jurusan Lampung Rosalia Indah hanya ada kelas VIP atau Bisnis AC (With Toilet) serta paling tinggi bus kelas Eksekutif Rosalia Indah. Bedanya cuma jarak antar kursi yang lebih sempit dan tidak mendapat snack dan bantal kalau tidak salah. Tapi aku pernah liat bus patas AC non toilet pas lebaran melenggang dari Lampung. Tapi gak tau, apakah untuk hari normal juga ada. Semoga si bakalan ada yang kelas Super Executive nya, karena kalau ada aku pasti mau nyoba, dah lama gak ada bus super executive atau big top yang nyebrang sampe Lampung.
Armadanya katanya si gak ada bus nya yang pake air suspension pada awalnya, tapi kalau sekarang untuk armada baru & trayek baru bnyak menggunakan bus-bus baru dengan air suspension. Meskipun aku sendiri pernah merasa bersyukur walau bus ini gak pake air suspension dalam suatu kejadian di tol pejagan garapan perusahaan Bakrie, dimana waktu itu bus Rosalia Indah yang kutumpangi melaju cukup kencang, tapi ternyata sopir sepertinya lupa kalau tol Pejagan ini banyak jalan mulus namun bergelombang cukup tinggi sehingga suspensinya terus bergerak keatas dan kebawah dengan kencang dan cukup tinggi yang hampir menyebabkan bus oleng. Penumpang pun sempat panik dan berteriak. Untung saja sopir segera mengurangi kecepatan dan sedikit mengerem dan kernet menyuruh para penumpang untuk menyeimbangkan berat bus kanan dan kiri dengan berpegangan ke besi dijendela. Aku membayangkan jika bus Rosalia yang aku naiki itu pake air suspension kemungkinan besar akan terasa lebih ngeper. Meskipun jika jalan stabil akan cenderung lebih nyaman si pake air suspension. Hehehe... Yang penting bersyukur masih selamat, karena sebulan terakhir aku denger dua kecelakaan bus Rosalia Indah yang cukup parah, yang dialami bus baru kelas eksekutif dan super eksekutif. Mungkin bus baru juga bikin sopir jadi pengen ngeblong terus ya..hehehe
Bus eksekutif Rosalia Indah sedikit berbeda dengan rata-rata bus eksekutif yang melenggang Lampung-Solo/Jogja. Terutama dalam hal jarak antar tempat duduknya yang relatif lebih sempit dan kursi yang tidak memiliki tempat kaki (betis) yang menempel di kursi yang di duduki, yang ada hanyalah tempat kaki yang berada di bawah tempat duduk dari masing-masing kursi depannya tempat duduk penumpang. Hal ini lah yang selalu menjadi keluhan utama bagi para penumpang yang pernah merasakan kursi yang lebih nyaman dari pengalaman menggunakan armada PO lain, apalagi jika tubuhnya lumayan tinggi kaki pun terasa lebih cepat pegal. Terlihat sekali agar tujuannya bus ini mampu mengangkut penumpang lebih banyak. Namun hal ini bisa disiasati, misalnya dengan memilih tempat duduk di 2 atau 3 baris pertama dari depan. Pengalamanku dari berkali-kali menggunakan bus eksekutif Rosalia Indah, dua atau tiga baris pertama kursi bagian depan jarak antar kursinya dari depan ke belakang cenderung sedikit banget lebih lebar dari kursi yang lain. Lumayanlah dari pada belakang-belakangnya. Baik itu dengan bodi bus New Marcopolo, Proteus, bahkan Travego. Meskipun ya masih terasa kurang lebar.
Kebanyakan bus ini melalui rute pantai utara Jawa, meskipun ada juga yang lewat jalur selatan. Jumlah armadanya cukup banyak, sekitar 300 menurut seorang teman yang pernah kunjungan studi ke kantor pusat Rosalia Indah. Manajemen perusahaan nya tergolong cukup profesional dibandingkan armada lain pada umumnya. Bahkan berhasil memperluas bisnis ke berbagai bidang, dari transportasi, delivery, perdagangan, F&B, serta bidang perhotelan. Jika kita naik dari kantor pusatnya di Palur, Solo, maka akan terasa seperti di terminal yang khusus diisi bus Rosalia Indah. Dari pengalamanku untuk ukuran jadwal keberangkatannya yang paling mendekati ontime dibandingkan armada lain. Alhamdulillah belum pernah mengalami naik armada ini yang namanya bus mogok. Meskipun teman maupun maupun kerabatku ada yang sering ngalamin waktu naik armada bus ini. Sampai sekarang, jasa bus ini pun masing sering ku gunakan. Terakhir dari Lebak Bulus ke Jogja akhir Febuari lalu. Berangkatnya ontime sesuai jadwal. Bahkan dapat tiket promo bus eksekutif Rosalia Indah Jakarta-Solo dengan membayar 140ribu karena harga tiket normalnya 155-160ribu. Padahal niatnya mau naik yang kelas super eksekutifnya yang waktu itu hanya 170ribu (normal 200ribu) namun ternyata SE Rosalia tak ada yang berangkat dari terminal Lebak Bulus. Jika ada keluhan atau kritik, manajemen Rosalia Indah membuat layanan pengaduan di nomer hp yang tertera di dalam bus, aku pernah nyoba sms sekali, cuma ada balasan terima kasih atas kritik dan sarannya dan semoga tetap ... ya bla bla bla... gitu deh. Standar, sepertinya si mesin penjawab sms otomatis.
Jasa bus Rosalia Indah mulai sering aku gunakan semenjak pindah merantau di Solo. Aku lebih suka naik Rosalia karena tempat menunggu bus nya yang cukup nyaman dan keseriusan manajemen perusahaannya dalam menjalankan bisnis ini yang terlihat dari fasilitas yang disediakan. Meskipun ya masih ada minus disana sini. Terutama soal tempat duduk penumpang di bus eksekutif yang kurang seperti bus eksekutif Jawa Sumatra pada umumnya. Bahkan tempat duduk bus Damri kelas Eksekutif jurusan Gambir-Bandar Lampung lebih lebar & terasa lebih lega jarak antar kursi depan & belakangnya dibandingkan Rosalia Indah. Selain itu ada pula yang kurang membuat nyaman soal masalah oper bus untuk bus Rosalia Indah yang berangkat dari kotamadya Metro. Para penumpang dari Metro ke pulau Jawa, biasanya akan dipindah ke bus Rosalia Indah yang lain begitu dia sampai di kantor agen resmi Rosalia Indah di Way Halim.
Tidak cuma dari Metro, biasanya juga terjadi pada penumpang yang berasal dari Bandar Jaya dan Kotabumi. Tapi semua itu tergantung tujuan si penumpang. Alasannya si katanya untuk memudahkan pengelompokan keberangkatan bus sesuai dengan tujuan si penumpang dan trayek bus Rosalia Indah. Misalnya penumpang yang tujuannya hanya Jogja akan dikumpulkan jadi satu dalam satu bus, penumpang yang tujuannya blitar atau madiun juga dikumpulkan dalam satu bus, dan juga tujuan yang lain sesuai dengan trayek bus. Yang paling enak biasanya yang tujuannya Solo, karena semua bus Rosalia Indah akan lewat atau menuju Solo, karena kantor pusatnya disana. Hanya saja biasanya dipindahkan ke bus yang kemungkinan besar yang paling cepat sampai di Solo. Untuk tujuan dari Jawa ke Sumatra oper penumpang biasanya tidak terjadi, kecuali mungkin penumpang yang berasal dari wilayah Jawa Timur, tapi jarang terjadi. Kalaupun terjadi biasanya karena ada gangguan pada bus, dan biasanya dioper ketika berada di kantor pusat Rosalia Indah di Palur.
Yang paling merepotkan jika oper penumpang antar bus Rosalia Indah ini terjadi adalah pemindahan barang-barang bawaan penumpang yang biasanya relatif cukup banyak. Selain itu jika oper ini terjadi, jika sebelumnya si penumpang naik bus yang terlihat lebih bagus dan bersih kemudian pindah ke bus yang kurang terawat, tua, atau pun kurang bersih maka akan ada keluhan. Meskipun penumpang tak ada pilihan lain selain menerima keputusan oper tersebut. Dan yang paling parah, jika terjadi oper bus dan menyebabkan si penumpang tidak mendapat nomor tempat duduk yang sama dengan bus sebelumnya. Maka dia biasanya akan protes langsung ke sopir maupun staf kantor perwakilan Rosalia Indah. Kecuali jika tempat duduknya dipindah ke yang lebih nyaman, misalnya tadi nya dia duduk di belakang dekat toilet, kemudian dipindah ke bagian di depan, tentu saja dia tidak akan menolak. Aku si berharap oper bus ini tidak selalu terjadi dan ada jalan keluar lain untuk kejadian rutin ini. Karena bus eksekutif Putra Remaja yang jurusan Metro ke Jogja, Semarang, Solo, jarang ada oper bus sesama armadanya.
Meskipun demikian yang paling aku suka dari Rosalia Indah adalah keberangkatan bus ada yang sore dan ada yang malam untuk jurusan ke Lampung. Sehingga aku lebih memilih yang jadwal malem, supaya yang nganter aku enak, dan yang jemput aku nanti juga enak waktunya. Karena aku biasanya turun di Way Halim. Selain itu mengenai kantor perwakilannya atau agen resmi yang ada banyak di luar terminal. Sehingga tidak perlu datang ke terminal langsung yang kadang membuat kurang nyaman. Bahkan mulai tahun 2010, Rosalia mempercantik kantor perwakilannya satu persatu di berbagai wilayah, sehingga terlihat aroma branding yang kuat dan juga kenyamanan yang meningkat. Karena kantor agen perwakilan tersebut menjadi lebih rapi, bersih, dan bahkan ada restorannya yang bersih. Meskipun jika di agen resmi di terminal hal ini tidak bisa kita dapati. Di Metro sendiri Rosalia sekarang harus naik dari terminal, karena peraturan pemerintah kota yang kini melarang bus AKAP masuk dalam kota. Padahal tadinya hampir banyak kantor perwakilan resmi bus-bus AKAP favorit berada di dalam kota Metro. Kecuali jika bus tersebut sampai atau berangkat malam hari di kota Metro masih mendapat ijin khusus, atau memang nyelonong, aku kurang tau.
Terakhir aku naik Rosalia Indah dari Bandar Lampung bulan Desember lalu, ada satu kejadian yang kurang mengenakan. Meskipun hal ini bukan berasal dari kesalahan pihak Rosalia secara langsung. Ketika berada di dalam ferry yang menyeberangi Selat Sunda, salah satu penumpang Rosalia Indah mengalami kehilangan tas di dalam bus. Padahal tas itu berada di kursi paling depan, di belakang kursi sopir. Kondisinya waktu itu semua penumpang harus naik ke dek atas termasuk awak bus. Hanya si sopir Rosalia yang kemudian kembali ke dalam bus untuk tidur. Ketika penumpang kembali ke bus, ternyata tas si penumpang ini hilang dan beberapa tempat duduk lain yang terdapat barang bawaan juga sempat diperiksa oleh si pencuri namun hanya tas si ibu penumpang ini yang dibawa. Isi tasnya adalah baju-baju baru yang masih berlebel swalayan yang cukup banyak untuk oleh-oleh dan nilainya hampir tiga juta rupiah.
Apes nya lagi anak kedua si ibu ini yang mengantar sampe bus adalah anggota Polisi satuan Brimob yang sudah meminta tolong awak bus untuk selalu memperhatikan dan menjaga ibu nya ini sampai tujuan di Kendal, karena ini pertama kalinya beliau menggunakan bus Lampung-Kendal. Masalah pun semakin memanas. Akhirnya pun debat dan diskusi terjadi, si ibu nangis dan marah-marah dalam bahasa Madura. Debat di telepon juga terjadi dengan pihak keluarga dan kernet bus. Akhirnya diputuskan bahwa akan ada ganti rugi dari pihak Rosalia Indah dengan syarat harus mengurus klaim di kantor pusat Rosalia. Awak bus ini pun sempat diintrogasi oleh anak pertama si ibu tersebut ketika sampai di Kendal selama hampir setengah jam dipinggir jalan. Dan ternyata anak pertama ibu tersebut anggota satuan intel polda jateng yang sedang bertugas di Kendal. Makin rumit aja ya keliatannya.
Tapi bukan itu yang membuatku kesal, yang membuatku kesal adalah ternyata si pencuri tersebut juga sempat mengecek bagasi bus yang berada di bawah bus. Terbukti bahwa ketika aku sampai di rumah di Solo, aku buka isi tas dan ternyata susunannya sudah berubah, semua baju putihku terdapat sidik jari dari tangan yang kotor dan bau oli yang khas kalo kita naik kapal ferry di dek bawah, serta yang aku heran celana dalamku hilang semua. Hahaha... penting ya. Untung di tas satunya yang aku bawa masih ada. Kemungkinan si pencuri tidak menemukan barang berharga yang ia cari, tapi ia membuat bahwa tas soalah-olah tidak dibuka dari luar. Karena kernet bus rosalia juga sempat mengecek bagasi kalau barang masih terlihat sesuai posisi, meskipun ternyata dalamnya udah dicek oleh para pencuri. Pertanyaan siapa dan kapan pencurinya. Itu yang males gw pikirin. Yang jelas aku berpikir kemungkinan besar bukan cuma aku yang tasnya di bagasi tersebut disatroni pencuri. Yang aku sesalkan adalah bahwa kernet bus Rosalia Indah kemungkinan besar lupa mengunci bagasi. Dan kemungkinan juga tidak mengunci bus & bagasi. Atau malah jangan-jangan bagasi dan pintu bus nya dibobol atau sengaja tidak dikunci. Yang jelas ini adalah keteledoran. Semoga si hal ini tidak terulang. Meskipun demikian mau gak mau aku masih mau naik armada ini kok, karena makin banyak pembaruannya, dan juga tidak terlalu banyak pilihan lagi. Seharusnya sebuah perusahaan seperti Rosalia Indah mampu memberikan layanan jasa yang lebih baik dari yang sekarang. Jika hanya masalah mengejar target pemasukan dan keuntungan, akan berdampak buruk juga nantinya buat manajemen. Kesempatan buruk memang selalu ada, positif thinking si boleh aja, tapi kita tetap wajib harus waspada terutama dalam perjalanan antar wilayah antar kota. Waspadalah Siagalah. :)
sumber foto : bismania website
Nama ku Dani Setiawan. Aku anak dari keluarga sederhana yang dibesarkan jauh dari perkotaan dan aku sangat bersyukur akan hal itu. Aku anak keempat dari empat bersaudara. Lahir pada hari Jumat, 3 April 1987 di desa Sukoharjo, kecamatan Sekampung yang waktu itu masih masuk wilayah kabupaten Lampung Tengah, dan sekarang masuk wilayah Lampung Timur dan tentu saja bukan Jawa Tengah. Kedua orang tua ku merupakan keturunan dari warga Plat R di Jawa Tengah.
Pernah mengenyam pendidikan resmi di daerah Lampung, Jogja, dan Solo. Still Single. Sekarang masih sering kelayapan di tanah perantauan sekitaran wilayah Jawa Tengah dan lebih banyak sibuk dalam pekerjaan yang berbau brand development, promosi, digital marketing, periklanan, content strategy, social media management, product development, and other marketing communication things. Selain mengelola blog ini, ada juga beberapa blog yang masih aku tangani.
Pernah mengenyam pendidikan resmi di daerah Lampung, Jogja, dan Solo. Still Single. Sekarang masih sering kelayapan di tanah perantauan sekitaran wilayah Jawa Tengah dan lebih banyak sibuk dalam pekerjaan yang berbau brand development, promosi, digital marketing, periklanan, content strategy, social media management, product development, and other marketing communication things. Selain mengelola blog ini, ada juga beberapa blog yang masih aku tangani.
Hobby traveling, fotografi, blogging, diskusi, dan nonton film. Lebih lengkap tentang ku, bisa mengeksplore blog ini atau yang ingin ngobrol, hunting foto, ngajakin nongkrong, ngajakin jalan-jalan, atau saling share pengalaman bisa contact aku di :
Email : danisetiawanku@gmail.com
Email : danisetiawanku@gmail.com
Facebook : www.facebook.com/danisetiawanku
Twitter : www.twitter.com/danisetiawanku
Google + : www.google.com/+DaniSetiawan
Salam Kenal.