Setelah butuh waktu yang cukup lama untuk mempertimbangkan beli sepeda motor apa dan yang mana, akhirnya aku pun memutuskan untuk memilih Yamaha XMAX 250 versi 2018 dengan indent hampir satu bulan, sampai akhirnya kini sudah aku pakai. Kalau dipikir kenapa akhirnya pilih maxi scooter ini, banyak hal yang melatarbelakanginya sampai akhirnya pilihan jatuh ke XMAX 250. Lebay mungkin iya, tapi memang banyak sekali pertimbangan dan kejadian yang membuat akhirnya keputusan kesini. Kalau ditanya nyesel, aku jawab gak. Karena pertimbanganku cukup banyak sebelum membeli si gambot ini. Yang namanya produk pasti kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana kita menyikapinya.
Cerita awalnya mungkin beberapa tahun lalu ketika sepeda motor yang aku pakai akan berumur 5 tahun dan hobby traveling yang waktu itu mulai menjangkiti diri ini… hahaha (opo otoh). Jadi coba cari-cari sepeda motor yang bisa menunjang untuk kegiatan tersebut. Ya, aku ini pengguna bebek sport 125 cc dan matic 125 cc dari Honda yang ingin pindah kelas ke CC dan ukuran motor yang lebih besar. Kalau yang tau ukuran postur tubuhku pasti paham. Hehehe. Dulu waktu mau lulus kuliah, pengen banget punya motor Ninja 250 yang versi karbu. Jadi sempet punya cita-cita kalau sudah kerja, pengen beli motor tersebut.
Sampai akhirnya beberapa tahun setelah lulus kuliah, kerja, dan udah ngumpulin duitnya tuh buat beli. Namun kemudian aku punya kakak yang beli Ninja 250 Injeksi, dan aku coba, ternyata pinggang ku gak bertahan lama untuk duduk di motor tersebut dan tangan kiri ku gak nyaman dengan pakai kopling yang berat hahaha. (maklum cowok malesan). Ternyata motor sport kayak gini gak nyaman buat ku yang kerjaannya kebanyakan berjam-jam di meja computer kantor.
Makanya saya salut sama rekan-rekan biker yang kuat touring berjam-berjam touring pakai motorsport seperti Ninja 250 dan sekelasnya. Boyok e kuat tenan lek. Jadi niat mau beli Ninja pun aku urungkan. Lalu coba cari alternative lain seperti versi naked Ninja 250, tapi entah kenapa agak kurang sreg. Cobain Vixion maupun CBR150 aku pun gak dapet feel nya, dan tanganku tuk ngopling cepet pegel, mungkin karena gak terbiasa. Lalu saudaraku ada yang beli motor Benelli Zefrano 250cc dan aku coba naiki, feel di kokpit stangnya rasanya enak, ukurannya lumayan bongsor, cuman desainnya yang mungkin bukan selera banyak orang, meski sebenarnya jadi keliatan unik. Lalu aku coba cari informasi mengenai motor matic yang dijual di Eropa yang agak bongsor yang ternyata memang desainnya mungkin bisa dibilang tidak familiar kalo dijual di Indonesia.
Lalu aku nemunin banyak referensi disana dimana populasi maxi scooter di Eropa ternyata memang cukup banyak pilihannya. Yang dijual di Indonesia waktu itu mungkin yang terpantau olehku adalah dari Kymco Downtown, SYM, Benelli Zefrano, Suzuki Burgman, dan juga Honda PCX yang semuanya adalah versi CBU. Kymco mungkin yang paling menarik menurutku. Namun buatku yang tinggal di Jawa Tengah, bukan di ibukota Jakarta, kemungkinan besar layanan purna jualnya akan tidak sebaik motor-motor yang memang memiliki jaringan penjualan dan servis yang luas. Dan mitos soal spare part motor CBU yang kadang susah dan mahal mungkin masih terjadi di lapangan, dan aku masih percaya itu. Yang agak menarik perhatianku waktu itu adalah Honda PCX versi CBU yang harganya mehong untuk motor 150cc waktu itu. Tapi memang jaringan pelayanan servisnya udah pasti lebih mudah.
Lalu NMAX diluncurkan oleh Yamaha di Indonesia, tapi aku masih belum tertarik sampai kemudian ngeliat langsung di parkiran ternyata ini motor lumayan gede. Nah dari sini kemudian aku cari info di internet, ternyata NMAX ini adalah motor produksi Yamaha yang sebenarnya untuk pasar Eropa tapi coba ditawarkan di Indonesia, yang ternyata sukses. Aku coba cari tau maxi scooter lain dari Yamaha yang dipasarkan di Eropa, dan ternyata ada Yamaha XMAX dengan berbagai versi kubikasi. Aku pun tertarik dengan motor ini, yang akhirnya diproduksi dan dipasarkan pula di Indonesia yang versi facelift seperti yang terlihat sekarang di market Indonesia. Meski aku kemudian mikir, motornya 2 kali lipatnya NMAX pasti bakal ribet di parkiran dan jalanan macet. So aku tunda dulu untuk indent awal XMAX sembari menunggu launching resmi dan review dari para penggunanya.
Aku pun mencoba NMAX milik kakak ipar ku beberapa kali untuk riding yang cukup lama. Ternyata posisi duduknya cukup nyaman dan feeling ridingnya lumayan gak terlupakan. Meski shock belakang yang agak keras dan getaran pada stang yang kadang bikin tangan rasanya gimana gitu. Tapi vario 150 juga kalo dah agak kenceng dan dipake lama jg gitu si dari pengalamanku. Tapi begitu tarik gak dan jalan jauh motor ini cukup membuatku berpikir pengen beli. Aku jadi paham, kenapa motor ini laris di Indonesia dan di berbagai negara lain. Tapi malah menguatkan keinginan buat indent XMAX. NMAX aja bisa seenak ini, gimana XMAX ya. Gitu si, pikirku. Eh malahan, waktu udah mulai cari tau lebih lanjut soal XMAX, muncul lah Honda Forza versi terbaru di salah satu artikel website otomotif di luar negeri. Banyak para blogger motor dan analis yang mengatakan motor ini akan masuk ke Indonesia. Dan dengan culun nya aku pun menunggu biar bisa bandingin sama XMAX… hahaha. Kepincut desainnya yang elegan dan modern dari gambar.
Teaser Honda Forza 300 pun mulai diperkenalkan oleh Honda di Eropa dan makin kepincut sama iklannya. Sampai akhirnya Honda resmi meluncurkan Honda Forza 250 di Indonesia. Sayangnya ternyata bukan produksi dalam negeri, tapi CBU dari Thailand. Kemudian indentnya ternyata lebih lama dari PCX Lokal. Yang kemudian bikin aku mikir, ini buat aku yang tinggal di daerah, bukan di kota besar, gampang gak ya dapet sparepartnya untuk kedepannya, masa ya indent lama atau beli online juga. Dan waktu liat view dashboard dari tempat duduk motornya, kok gak se-elegan di teasernya. Aku malah lebih suka pemandangan dari posisi riding XMAX. Buat ku ini penting karena pemandangan dashboard di motor itu lebih sering aku lihat dari pada bodi motor belakang misalnya. Karakter desain honda Forza mungkin lebih ke elegan sedangkan untuk XMAX lebih ke sporty. Tapi kalo sangar, mungkin lebih ke XMAX sedangkan Forza sedikit lebih kalem desainnya.
Tapi kalo dari samping, aku lebih suka liat Forza. Sedangkan XMAX baru akan terlihat menawan ketika dilihat secara langsung terutama pada sisi lampu depan dan view dari bagian tempat duduk. Kalau diliat dari gambarnya, XMAX memang kalah menarik dari Forza, tapi kalau sudah liat unitnya secara langsung, aku lebih suka XMAX. Tapi itu selera ya… hehehe… Yang bikin aku tambah ragu untuk indent FORZA, harganya kok selisihnya jauh sama XMAX, belum kalo harga OTR nya sampai Jawa Tengah. Tapi aku paham si, mungkin karena pajak dari motor ini yang statusnya CBU, dan tidak dibuat di Indonesia jadi ya harganya selisihnya lumayan. Ckckckck. Tapi kedua motor ini memang motor yang segmented, tiap motor punya ciri khas dan karakter masing-masing yang menyesuaikan dengan target market yang dibidiknya. Akhirnya aku pun putuskan untuk memilih XMAX yang mungkin lebih mewakili karakter dan kebutuhanku secara pribadi.
Lalu akhirnya buka website Yamaha untuk indent online XMAX, eh ternyata pilihan warna hitam doff nya tidak tersedia. Tapi kalau warna lain bisa. Aku coba sampai beberapa kali di hari yang berbeda tetap gak bisa. Berarti emang mungkin bahan bakunya belum jadi atau datang kali ya. Hehehe. Meskipun sebenernya aku lebih berharap ada pilihan warna hitam glossy. Lalu sempet kepikiran beli Honda PCX lokal, bahkan sampai dah nelpon ke beberapa dealer Honda. Yang ternyata indentnya 2-3 bulan. Kemudian nanya ke beberapa dealer Yamaha, nanya NMAX yang aku kira ready stok ternyata sama aja, rata-rata 2 bulan. Yang nyebelin, kalau mau cepet baik sales Honda atau Yamaha yang dihubungi mintanya beli kredit. Padahal aku pengen nya cash. Yeh sama aja. Akhirnya setelah seminggu, coba buka web Yamaha, yang warna item sudah available lagi. Akhirnya indent juga di secara online, transfer tanda jadinya, kemudian di verifikasi dan nanti di ambilnya di salah satu dealer Yamaha di Surakarta yang sudah aku hubungi sebelumnya. Aku nunggu hampir satu bulan sampai akhirnya unit dateng. Langsung aku ambil ke dealer, gak dianter di rumah biar gak menarik perhatian tetangga. hehe. Kalau yang indent warna merah dan silver doff katanya cuma sekitar 10-20 hari udah dateng. Dan akhirnya ngerasain kenyamanan berkendara XMAX.
Jadi cerita panjang ini cuma buat nyeritain gimana waktu aku mau beli motor. Hahaha. Ribet ya … Aku juga heran kok jadi gini. Tapi ini keresahan yang ada pikiran sampai akhirnya lega setelah ambil putusan terbaik. Mungkin karena aku tipe orang yang beli barang untuk jangka panjang dan dirawat dengan baik sehingga cukup awet kalo punya sesuatu. Jadi banyak hal yang menjadi pertimbangan. Terima kasih buat yang mau baca sampai habis. Semoga bermanfaat. Untuk cerita pengalaman menggunakan XMAX selama sebulan bisa klik disini.