Review Case PC Aerocool Trinity Mini
Sunday, December 19, 2021Dulu kalo beli PC rakitan, aku biasanya gak terlalu memperhatikan casing PC bagian kanan, kiri, dalemnya, belakangnya seperti apa, yang penting sisi depannya keliatan bagus dan ukurannya besar. Tetapi waktu beberapa kali beli PC rakitan untuk pribadi maupun untuk kantor selalu beli casing PC ATX yang cukup besar, sedangkan mobo yang digunakan biasanya ukuran M-ATX, jadi mobo nya keliatan nggantung dan ada sisi ruang kosong yang cukup lebar di dalamnya. Bahkan tahun lalu pake PC rakitan dari tim IT di kantor, dalamnya sampe ku masukkan Gunpla FA-78 Full Armor Gundam Thunderbolt ukuran HG plus stand basenya di dalam casing PC Aerocool Shard, itu pun masih ada sisa space di depan mobonya buat gundam satu lagi juga muat, karena pake VGA onboardnya AMD Ryzen 3 dengan radeon vega nya.
Ternyata cukup sulit cari yang sesuai seperti itu di daerah sini, kalau beli online ya ada beberapa opsinya, tapi ya berarti harus bayar ongkir dan packing kayu tambahan. Ngeri-ngeri sedap kalau sampe tempered glassnya pecah waktu pengirimannya. Tapi alhamdulillah nemu juga beberapa opsi di beberapa toko komputer terdekat, dan akhirnya aku pilih Aerocool Trinity Mini G-BK-V2 warna hitam. Hanya satu toko yang ready stock disini untuk warna hitam, yang lain ready stocknya warna putih. Karena katanya banyak yang review case ini yang warna putih bagus, jadi kegoreng harganya juga. Jadi jangan kaget kalau nemu case seri ini harga yang warna putih sedikit lebih mahal dari yang hitam. Aku beli case ini dengan harga Rp. 485.000, dapat diskon dari tokonya yang lagi ada promo akhir tahun. Masuk budget si, karena estimasi nya kalau bisa gak lebih dari 550ribu rupiah.
Pertimbangan ku beli case ini jujur aja setelah liat di website resmi nya aerocool dan lihat review dari youtuber luar negeri. Untuk desain luarnya mungkin biasa aja si, bukan selera banyak orang. Tapi untuk ku dah cukup si. Karena sudah masuk pertimbangan yang aku sebutkan sebelumnya. Ukuran dimensi luarnya panjang 35 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 38 cm. Ini termasuk kecil di kelas casing M-ATX, coba cek deh seri case lain yang beredar di Indonesia dengan harga di bawah 500 ribu rupiah. Ada tempered glass-nya di side panel dengan ketebalan sekitar 0,5 cm, lumayan si dan berwarna agak gelep kayak lampu motor clean dikasih skotlite light smoke. Baut pengunci tempered glassnya juga ada karetnya jadi biar gak menggores tempered glassnya dan meredam getaran side panel tempered glassnya waktu PC menyala. Area managemen kabelnya juga lumayan, baik itu itu lubang untuk lewat kabel-kabel maupun space untuk menata kabel di side panel. Air flow dari case Aerocool Trinity Mini juga terbilang cukup bagus. Ada lubang-lubang kecil cukup banyak dari bagian depan casing dan compartemen PSU nya, kemudian dari bagian back panel, bagian bawah, dan bagian atas casing cukup terdapat lubang untuk air flow udara dengan lubang-lubang yang siap dipasangi fan.
Kualitas kabel connector ke mobonya untuk USB, audio, power, dan resetnya juga terbilang lumayan bagus. Ada 3 fan PC bawaan dari seri casing PC ini, yaitu 1 fan RGB statis ukuran 12 cm, dan 2 fan RGB statis ukuran 14cm, semuanya dah pake model dual ring light. Suara fan bawaan nya juga cukup senyap, malah lebih berisik fan Intel nya kalau processor nya lagi kerja keras. Ternyata fan RGB statis 14 cm kalau kita beli secara online harganya berkisar Rp.90.000 – Rp.150.000. Yang fan 12 cm harganya anggep aja 30 ribu. Jadi kalau misalnya Aerocool trinity mini ini dijual tanpa fan, harusnya harganya cuma 200-300 ribu rupiah hahaha. Sayangnya yang versi non fan aku belum nemu toko yang jual. Jadi ya dinikmati aja fan bawaan casing ini, toh performannya juga lumayan. Begitu part-part komputernya sudah kita pasang, jadi terlihat rapi dan padet. Gak banyak sisa space dan lebih enak ngeliatnya. Apalagi slot VGA card ku masih kosong, masih pakai onboard.
Sayang nya pada casing ini tidak dilengkapi dengan dust filter. Yang ada hanya pada bagian fan depan, itupun lubang dust filternya masih terbilang cukup lebar. Jadi ya harus beli lagi untuk part ini kalau memang butuh dust filter. Pada sisi depan casing menggunakan bahan plastic ABS, dan system pengunci nya juga cukup kencang. Jadi kalau mau buka bagian depan casingnya buat ganti kipasnya atau mau bersih-bersih, sebaiknya lebih hati-hati. Ada beberapa reviewer di luar negeri yang menggunakan case ini, karena saking rajin nya bersih-bersih, ada pengait penutup nya yang patah sewaktu membuka penutup depan casing ini. Jadi mungkin menjadi concern buat kita supaya lebih hati-hati waktu membukanya. Kemudian pada sisi dalamnya ketika sudah dipasangi motherboard, bagian bawah mobo jadi keliatan ngepress banget, jadi kalau dilihat detil pengaturan kabel-kabel kecilnya jadi lebih njelimet, mungkin kalau tinggi sisi tempat mobonya tambah 1 cm lagi bakal lebih enak liatnya. Buat yang mau pake water cooling atau liquid cooling system buat processornya, meski ada space yang disiapkan, namun harus memperhatikan kembali jumlah fan dan ketebalan water cooling nya. Hanya muat untuk yang model 1 fan dan 2 fan, itu pun dimensi nya harus dicek kembali. Satu lagi yang aku kurang suka adalah kualitas bagian atas casingnya yang terasa agak tipis. Tapi ya berbagai kekurangan tersebut terobati ketika PC sudah dinyalakan dan melihat susunan part di dalamnya dengan nuansa RGB nya. Jadi semacam hiburan tersendiri dan kepuasan tersendiri karena ngebangun PC dari awal dengan part dalam casing ini.
0 comments