Review SSD NVME PNY CS2140 500GB Gen 4
Tuesday, December 14, 2021Solid State Drive atau SSD kini semakin dilirik oleh para pengguna computer baik itu PC desktop maupun laptop dibandingkan dengan hard disk drive (HDD) yang sudah lama beredar di market computer. Karena ukurannya yang semakin compact, lebih hemat daya dan juga kecepatan dalam membaca dan menulis data yang jauh lebih cepat dibanding HDD, dari SSD SATA hingga kini SSD M.2 NVME generasi 4.0. Karena kebutuhan akan merakit PC di akhir tahun 2021, aku pun memutuskan untuk menggunakan SSD sebagai perangkat penyimpanan data. Setelah melihat berbagai produk di online market place dan reviewnya, aku pun akhirnya putuskan untuk menggunakan SSD dari brand PNY dengan seri CS2140 M.2 NVMe 2280 PCIe Gen 4.0 x 4 dengan kapasitas 500 GB.
Kenapa aku memilih seri ini? Yang pertama adalah soal kebutuhan untuk perangkat penyimpanan yang cepat dalam memproses file. Aku membutuhan perangkat penyimpanan PC yang membuat ketika mengakses file folder berukuran besar tidak loading lama, ketika mengupload video ke software editing tidak terlalu lama apalagi jika ukuran file nya besar, tidak loading lama ketika membuka file maupun aplikasi design & video editing, booting computer yang cepat, serta mendukung perangkat PC yang lain ketika computer dinyalakan dengan maksimal. Kalau yang sudah pernah pakai HDD biasa kemudian pindah ke SSD NVME pasti merasakan perbedaan yang sangat signifikan. SSD ini bisa dipasang pada motherboard yang memiliki slot M2 SSD NVME untuk ukuran SSD 2280 baik itu pada PC maupun pada laptop yang support SSD NVME Gen4. Jika masih menggunakan slot yang support 3.0, speed yang didapat hanya separuh dari kecepatan maksimal. Kata sellernya sih.
Alasan kedua adalah soal budget. Di era pandemi yang belum berakhir ini, menghemat adalah salah satu solusi yang harus diperlukan meski kita sebenarnya butuh banget suatu barang. Nah, aku memilih menggunakan processor intel gen 11 dan mobo B560 yang sudah support untuk kecepatan tinggi SSD generasi 4. Oleh karena itu, aku pun mencoba mencari SSD generasi 4 yang dijual di Indonesia. Dan ternyata harganya masih cukup tinggi sampai aku menemukan seri dari PNY ini. Aku beli dengan harga Rp 860.000, untuk kapasitas 500 Gb. Dari hasil pencarian informasi yang aku lakukan, tidak banyak SSD Gen 4.0 untuk ukuran 500 GB dijual di bawah harga 1 juta rupiah. Setelah cari tahu dan cek reviewnya akhirnya cukup pede untuk membeli produk dari brand PNY ini. Setelah membeli SSD ini, aku juga membeli SSD lain setelah PC selesai di rakit agar kapasitas penyimpanan lebih besar menjadi 1 TB. Aku memilih membeli SSD Kingston NV1 500GB Gen 3. Ada 2 slot SSD di mobo B560 yang aku gunakan, yang satu slot M2 PCI Express 4.0 dan yang satu M2 PCI express 3.0.
Kenapa aku menggunakan full SSD di dalam PC yang aku rakit kali ini? Tidak menggunakan HDD sama sekali? Karena untuk mendapatkan kecepatan loading file sebaik mungkin ketika multitasking. Biasanya kalau orang rakit PC dengan budget yang mepet seperti ku, toko komputer akan menyarankan untuk membeli kapasitas SSD NVME yang kecil kemudian untuk file yang banyak dan besar akan diletakan di HDD. Jadi bisa dapat kapasitas penyimpanan yang besar. Misal beli SSD NVME yang 256GB kemudian beli HDD 1 TB atau 2 TB, budget nya gak beda jauh dengan SSD NVME yang hanya 500GB. Dengan bayangan nanti SSD nya untuk menyimpan file instalan windows, aplikasi-aplikasi yang berjalan, serta file gaming. Jadi bootingnya cepet dan jalanin aplikasi juga cepat, untuk file yang besar diletakan di HDD. Namun jika file tersebut adalah file material video, material design, atau file design corel maupun photoshop, maka proses aksesnya akan mengikuti speed HDD bukan SSD nya, karena file nya ada di hardisk. Misal material video yang diedit dan dirender ada di hardisk, nanti waktu selesai editing dan video di render, maka proses rendernya jauh lebih lama dibandingkan jika file tersebut diletakan di drive yang menggunakan SSD NVME, karena perbedaan slot konektornya dan perbedaan performa antara SSD dan HDD SATA. Harga SSD NVME memang lebih mahal dari HDD, tapi menurutku sangat sesuai dengan kebutuhan kerja yang aku lakukan dan ukuran SSD NVME lebih compact sehingga memungkinkan menggunakan case PC yang lebih compact. Aku kira juga kapasitas total SSD 1 TB sudah cukup untuk mendukung kerja ku.
PNY adalah brand dari Amerika yang memasarkan produknya sejak tahun 80 an. Awalnya focus mereka adalah pemasaran di kota Paris dan New York, oleh karena itu brand nya menggunakan nama PNY (Paris & New York). Aku sendiri lebih kenal merek PNY sebagai flash disk, dan dulu katanya PNY adalah salah satu perusahaan yang memasok flash disk milik HP. Produksinya sendiri ada di Taiwan. PNY CS2140 ini adalah tipe terendah dari SSD NVME Gen 4 dari brand PNY. SSD PNY ini secara fisik tidak berbeda jauh dari SSD NVME pada umumnya. Tidak ada heatsink bawaan dalam paket penjualannya. Namun banyak reviewer yang mengatakan bahwa SSD ini suhunya cukup dingin untuk ukuran SSD. Dari statistic pada aplikasi mobo, suhu yang ditunjukan juga terlihat lebih dingin dibandingkan SSD Kingston NV1 Gen 3 yang aku gunakan secara bersamaan. Yang satu menggunakan heatsink bawaan mobo, yang satu menggunakan heatsink Segotep M.1. Suhu yang ditunjukan tidak pernah melewati 50 Celsius, meski digunakan lebih dari 6 jam non stop untuk berbagai aktifitas pemrosesan file. Rata-rata di suhu 43-49 Celsius.
Untuk speednya sendiri di klaim bisa read hingga 3600 Mb/s, sedangkan write file nya hingga 2300 Mb/s. Aku mencoba melakukan pengujian dengan aplikasi Crystal Disk Mark 7.0, yang aku sendiri gak tau tingkat validitasnya. Tapi setidaknya bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengecek apakah speed nya sesuai dengan yang dipasang di spesifikasi. Dari beberapa kali pengujian yang aku lakukan pada PNY CS2140 ini, maksimal speed yang tercapai untuk read adalah 3561 Mb/s sedangkan write 2459 Mb/s. Yang berarti gak terlalu berbeda jauh dengan klaim yang disampaikan. Namun gak terlalu special sebenarnya, bahkan ada SSD NVME Gen 3 yang harganya mahal, memiliki speed lebih baik dari SSD gen 4 ini. Tapi buat ku hal ini sudah cukup karena berarti bisa memaksimalkan salah satu fungsi mobo ku yang support slot M2 Gen 4.0, apalagi dengan harga yang bisa dibilang cukup wajar.
Tapi menurutku yang membuat harga SSD ini cukup terjangkau adalah speednya yang sedikit lebih rendah dibanding SSD gen 4.0 merek lain yang jauh lebih mahal, juga durability nya yang gak sebaik SSD yang harganya jauh lebih mahal, dan brand nya masih terbilang belum se-terkenal SSD Samsung, Corsair, Kingston, MSI, Adata, maupun WD. Ya semoga cuma perkiraan ku saja. Kita tahu bahwa SSD memiliki batasan umur untuk kemampuan penyimpanan data atau writenya. Namun untuk readnya sangat panjang. Jadi akan ada masa dimana SSD tidak bisa lagi diisi file, hanya bisa read file di dalamnya. Kata sellernya TBW (Terra Byte Write) untuk PNY CS2140 ini sekitar 200 TBW sedangkan merek lain yang lebih mahal yang sama-sama gen 4.0 rata-rata 300 TBW ke atas. 200 TBW itu lumayan lama lho, kalo dengan habit ku dalam menggunakan computer, aku perkirakan mungkin bisa tercapai di atas 10 tahun. hahaha. Tapi katanya banyak riset yang bilang umur SSD itu lebih lama dari HDD. Jadi ya tenang aja. Yang penting supply listrik di rumah dan PSU stabil, itu lebih penting. Namun PNY ini di kemasan nya mengklaim mereka menggunakan MTBF (Mean Time Between Failure) untuk mengukur durabilitynya. MTBF nya up to 1,5 juta jam atau sekitar 62.500 hari. Entah ini beneran atau gak. Kalau cek di Wikipedia, MTBF adalah waktu berjalan terprediksi antara kerusakan sebuah sistem mekanis atau elektronik, selama sistem beroperasi dengan normal. Waktu ini dapat dihitung sebagai waktu rata-rata aritmetik (rata-rata) antara kegagalan sebuah sistem. Ya gitu deh pokoknya. Hahaha.
SSD ini garansinya 5 tahun. Cara klaimnya adalah menunjukan unitnya, kemasannya, dan serial number pada ssd dan kemasannya tidak rusak dan harus sama. Aku lupa nanya garansi nya tukar baru atau hanya penggantian chip nya. SSD ini aku padukan dengan Intel i5 11400, Mobo MSI B560M Mortar, RAM Kingston DDR4 16GB 3200 MHz, SSD Kingston 500GB Gen 3.0, PSU Aerocool Lux 650M, di balut dalam casing PC Aerocool M-ATX Trinity Mini. Dari beberapa hari penggunaan untuk rendering video 2K sangat lancar dan cepat, dan juga multitasking sambil rendering video, sambil upload video youtube, sambil edit corel draw beberapa tab, buka chrome beberapa tab, dan sambil dengerin musik secara bersamaan, gak ada lag dan loading lama sama sekali. Booting maupun shut down PC dengan Windows 10 pro belum pernah lebih dari 6 detik. Itu aja si review singkat SSD PNY CS2140 500GB Gen 4.0 x 4 ini. Semoga bermanfaat.
4 comments
Saya sebulan gunakan PNY cs2140 500GB ini health status drop jadi 97%, padahal digunakan hanya untuk yang ringan saja, ssd ini untuk jalankan windows 11, ssd kerja saya gunakan seri Hyper dan kondisinya malah masih 100% untuk Health Status.
ReplyDeleteApakah PNY yang anda gunakan masih 100% Health Status sampai sekarang?
Terima kasih sharingnya. Kalo SSD PNY yang saya gunakan health status skrng 98% selama hampir 4 bulan ini. Data yg diproses read atau writenya @2,3 Tb dari data di crystaldiskinfo. Penggunaan untuk jalankan windows 10 pro, penggunaan paling berat di rendering video & audio, corel draw, recording video zoom meeting, adobe lightroom & browsing.
DeleteSSD PNY saya ini hanya untuk system windows 11, jadi praktis tidak ada data berat di storage ini kecuali ada beberapa 17GB di folder user seperti Documents, Video, Music, dan juga Picture serta juga folder Download. Tetapi TBW berdasrkan data dari CrystalDiskInfo TBW sudah 2,6 TB, ini buat saya tidak wajar hanya jurun waktu sebulan saja. Anehnya SSD ini selalu terlihat busy walaupun dalam keadaan idle terlihat dari LED merah yang terus berkedip-kedip tidak henti, pertamakali saya tahu saya kira mungkin itu dari salah satu HDD (ada 3 HDD di PC saya ini), akhirnya saya gunakan adapter NVME to PCIe x16 untuk dipasangkan SSD PNY CS2140 500GB ini, PC booting tetap merujuk ke NVME ini dan setelah masuk login Windows ternyata LED indikator pada Adapter tersebut juga selalu berkedip-kedip menandakan ada aktifitas pada SSD tersebut, dan ini selalu berkedip selama PC menyala dengan ada ataupun tidak ada aktifitas yang dilakukan (Idle). akhirnya saya catat kondisi TBW awal dan akhir beberapa hari ini, pernah pada satu hari ada selisih kenaikan 300GB, untuk rata-rata kenaikan 100GB, padahal tidak ada aktifitas sampai sebesar itu kecuali hanya untuk system windows. Saya setup ulang Windows 11 di SSD ini dan hasilnya sama saja yaitu SSD selalu busy walaupun dalam keadaan idle sama sekali tidak ada aktifitas sama sekali dan hal ini signifikan mempengaruhi peningkatan value TBW. Mas Dani tahu berapa batasan TBW SSD ini? Karena kalau lihat dari data sheet infonya CS2140 mereka hanya kasih data limit MTBF yaitu 1.5 Million Hours.
DeleteKata yg jual waktu itu aku tanya sekitar 200 TBW. Tapi stau ku SSD health status itu gak bisa jadi patokan utama untuk umur penggunaan ssd nvme. Penggunaan real ke depannya lebih pasti. (CMIIW). Ya namanya SSD gen 4 murah meriah gak bisa berekspektasi banyak kayak yg harganya 2 kali lipatnya. Kalo aku si yang penting manfaatin apa yang ada semaksimal mungkin.
Delete