Mungkin kita sering mendengar atau melihat kata stakeholder yang sering diucapkan para praktisi maupun ditulis di media. Sebenarnya apa itu stakeholder dan kenapa mereka berperan penting dalam kegiatan organisasi atau perusahaan. Stakeholder dalam uraian ini terdiri dari organisasi atau perusahaan dan kelompok-kelompok individu yang menjadi fokus interaksi perusahaan. Stakeholder merupakan istilah yang biasanya digunakan oleh publik untuk posisi pengambil keputusan sampai proses implementasinya. Itulah sebabnya, perusahaan harus bisa menyelaraskan tujuan bisnisnya dengan para stakeholder. Mereka terdiri atas :
1. Karyawan
Karyawan perusahaan merupakan salah satu dari kelompok yang diklasifikasikan sebagai stakeholder perusahaan. Kelompok ini merupakan sumber informasi dari mulut ke mulut yang telah ada dalam perusahaan, yang perlu dimotivasi dan distimulasi untuk meningkatkan fungsinya agar lebih tepat guna.
2. Pemegang Saham
Pemegang saham memerlukan informasi secara teratur untuk menjaga kelangsungan kepecayaan mereka agar mereka tidak mengalihkan portfolio dan mengurangi nilai perusahaaan.
3. Kelompok Penyandang Dana
Selain pemegang saham, investor juga merupakan penyandang dana perusahaan. Pemegang saham dan investor adalah dua komunitas finansial yang berpengaruh dalam perusahaan. Keberhasilan upaya peningkatan prestasi dan kepastian modal ditentukan oleh kepercayaan komunitas finansial. Public Relation merupakan suatu bentuk komunikasi yang dapat menciptakan dan membentuk hubungan dengan kedua komunitas finansial tersebut. Dengan pengembangan kepercayaan, persepsi tentang resiko yang ditanggung oleh investor dapat diminimalisir, dan dengan dana yang diperoleh dari mereka produk baru pun dapat diciptakan dan dikembangkan.
4. Media
Hubungan dengan media merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan perusahaan. Diantara media yang digunakan, pers adlah media yang paling penting karena media ini senantiasa memerlukan topik berita dan tergantung pada informasi yang diterimanya dari berbagai bagian PR perusahaan. Karena itu, publisitas dapat distimulasi untuk menjadi rangkaian peristiwa perusahaan, aktivitas, dan perkembangan.
5. Komunitas Lokal
Komunitas lokal atau masyarakat sekitar perusahaan sering kali menjadi target kegiatan public relation karena kedekatan dan pengaruh warga setempat pada perusahaan. Dengan upaya untuk tetap mendapat perhatian dan dengan berusaha mengembangkan itikad baik dan saling pengertian, komunitas lokal dapat dimotivasi untuk lebih mengenal fokus perusahaan. Misalnya inisiatif untuk membangun lingkungan yang ada di dalamnya didirikan fasilitas pengembangan kapasitas pabrik akan lebih dapat diterima dengan baik dan didukung, oleh komunitas lokal daripada menghadapi protes dan perlawanan.
6. Pihak berwenang dan Pemerintah Daerah
Wewenang dan pengaruh dari pihak pemerintah daerah setempat tidak dapat diabaikan. Misalnya, keinginan pihak berwenang untuk memberikan ijin perluasan kapasitas seperti tersebut di atas dapat tercermin dalam sikap dan hubungan di antara kedua belah pihak. Perusahaan akan mengambil alih Perusahaan akan mengambil alternatif kerjasama daripada melakukan pembangkangan terhadap kelompok stakeholder ini. Karena itu, public relation harus diarahkan pada penyampaian informasi kepada pemerintah daerah setempat tentang tujuan strategis perusahaan, dan mencari jalan untuk mencapai tujuan kedua belah pihak.
7. Konsumen
Kelompok satakeholder ini seringkali menjadi target aktifitas public relation. Karena, meskipun mereka bukan bagian dari komunitas konsumen perusahaan pada saat ini, potensi mereka merupakan faktor penting yang harus diperhitungkan. Sikap dan preferensi terhadap perusahaan dan produknya mungkin belum mereka kenal dengan baik. Akan tetapi, setelah mereka mengetahui perusahaan dan produk yang ditawarkan, mereka dapat diharapkan akan membelinya. Dengan membangkitkan kesadaran dan menanamkan kepercayaan, aktifitas public relation ini dapat diterjemahkan ke dalam aktifitas pembelian dan sikap positif dalam bentuk informasi melalui komunikasi dari mulut ke mulut yang positif.
*Sumber : Mahmud M.,Komunikasi Pemasaran Modern, Cakra Ilmu. Yogyakarta.