Setelah selesai mengunjungi
Kuala Lumpur, kami melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi Singapura. Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Singapura, kami (aku, kakak ku, & mama ku) menumpang pesawat Jetstar dari bandara
KLIA2 ke bandara Changi. Sampai di Changi sekitar jam 12 siang waktu setempat.
Ini adalah pertama kalinya bagiku berkunjung ke negara kecil nan maju ini.
Begitu juga dengan mama ku, namun kakakku sudah pernah kesini sebelumnya walau
sebentar. Kenapa Singapura? Sebenernya awalnya penasaran kenapa banyak orang
Indonesia suka berlibur ke negara tetangga yang satu ini. Tapi begitu berada
disana aku jadi mulai mengerti kenapa banyak orang berwisata ke Singapura.
Sampai di Changi kami
duduk-duduk sebentar di area terminal 1 kemudian berjalan menuju terminal 2
untuk membeli kartu Singapore Tourist Pass (STP) dan naik kareta menuju hotel
tempat kami menginap. Untuk menuju ke terminal 2 bandara Changi, tersedia
kereta yang menghubungkan lokasi-lokasi yang di Bandara Changi yang luas ini.
Sampai di terminal 2 kemudian antri untuk beli kartu Singapore Tourist Past
agar lebih praktis dalam menggunakan transportasi di Singapura. Ada beberapa
jenis kartu, tapi kami membeli kartu untuk 3 day pass di Singapore yang bisa
digunakan untuk naik bus, MRT, dan LRT. Jadi gak perlu repot beli tiket atau
bayar buat naik transportasi lagi sampai puas. Harganya 30 SGD per kartu untuk
3 day pass, kalau kartu dikembalikan waktu mau keluar dari Singapura, akan
dapat cashback 10 SGD. Mungkin karena hari Sabtu atau weekend, jadi antriannya
lumayan panjang. Setelah membeli kartu kemudian naik kereta MRT menuju arah
kota Singapura.
Setiap mau naik kereta atau
bis tinggal tempelkan kartu STP pada tempat yang tersedia di portal masuk
stasiun kereta atau di mesin yang tersedia di dalam bis. Lalu ketika turun dari
kereta atau bis tempelkan lagi kartu STP tersebut untuk keluar dari stasiun
atau turun dari bus. Tak perlu lagi mengeluarkan uang. Kereta nya cukup cepat,
dan berada di bawah tanah. Sehingga pemandangannya hanya ada lorong dan
penumpang yang ada di dalam kereta. Dari sini juga aku jadi paham kalo ternyata
bandara Changi ini cukup jauh dari tempat menginap kami. Setelah naik turun kereta dan gonta
ganti jalur sekitar 50 menit, akhirnya kami turun di stasiun Farrer Park lalu
menuju hotel tempat kami menginap di dekat jalan Serangoon. Lalu check in hotel
dan istirahat sebentar di hotel kemudian cari makan di Serangoon Road. Cuma
agak kaget karena harga makanan disini untuk yang paling standar aja di warung
makan pasti untuk tiga orang, habisnya hampir dua ratus ribu rupiah, jika
dirupiahkan untuk sekali makan. Atau mungkin kami yang salah pilih tempat makan
ya. Maklum biasa makan di rumah makan di Solo yang paling kalo bertiga abisnya cuma
lima puluh ribuan rupiah. Hehehe.
Setelah itu kami berangkat ke
Sentosa Island naik kereta sore harinya untuk menonton pertunjukan Wings of
Time yang akan berlangsung pada jam 19.30 seperti yang sudah direncanakan
sebelumnya oleh kakakku. Tiketnya pun sudah dipesan secara online sebelum
berangkat jauh-jauh hari. Jadi sepanjang perjalanan cuma ngikut kakakku. Karena
kami baru pertama kali kesini jadi awalnya banyak nanya-nanya dan browsing
untuk menuju area tersebut. 45 menit sebelum pertunjukan kami sudah sampai di
lokasi di Pulau Sentosa yang waktu itu sangat ramai pengunjung, mungkin karena
akhir pekan. Lalu kami menuju Siloso Beach untuk menuju area pertunjukannya.
Cerita secara lengkap bisa dibaca disini (Wings of Time Singapore). Pertunjukan
berlangsung sekitar 45 menit yang dimulai setelah matahari terbenam.
Bukan rahasia lagi kalo di
Pulau Santosa ini banyak sekali spot-spot, wahana, dan pertunjukan yang manarik
banyak wisatawan untuk berkunjung ke Sentosa. Mungkin jika berkunjung lagi ke
Singapura, cari penginepan deket-deket sini gak akan rugi, karena dalam sehari
mungkin gak semua area wisata di Sentosa Island bisa selesai untuk dinikmati. Setelah
itu kami muter-muter Vivo City Mall cari makan malam lalu pulang ke hotel
setelah cukup puas menikmati pertunjukan Wings of Time. Sebenernya masih mau
menjelajah sekitaran Siloso Beach namun lelah di badan pun mulai terasa,
apalagi mama ku sudah terlihat sangat lelah. Sampe hotel pun, mandi, solat,
terus langsung tidur.
Keesokan harinya, ternyata
badan masih terasa lelah. Terutama di area kaki yang terasa sangat pegal. Lalu
kamipun bingung mau kemana dulu. Sempet agak berdebat, akhirnya kami putuskan
untuk ke Merlion Park. Catatan penting di perjalanan ini adalah rencana
perjalanan harus dibuat terjadwal dan terencana jika mengunjungi daerah yang
baru pertama kali menginjakan kaki. Sehingga waktu lebih efisien. Lalu kami pun
keluar dan berjalan menuju station MRT terdekat, naik kereta, dan turun di Raffles
Station. Dari Raffles Place Station ini ternyata jalan kakinya lumayan kalo ke Merlion Park. Apalagi kami yang sudah kelelahan. Lebih dekat jika naik bus
karena tinggal turun persis depan Fullerton Hotel atau samping Merlion Park.
Kenapa ke Merlion Park? Ya katanya kalo ke Singapura belum sah kalo belum
kesini liat icon patung Merlion. Sampe disini cukup panas karena kami sampai
sana mulai siang hari dan cukup ramai. Malah kebanyakan liat orang Indonesia
disini yang lagi liburan, dibandingkan orang Singapura-nya. Kemudian kami makan
di kafe yang terletak di bawah jembatan esplanade sambil liatin orang lalu lalang
di sekitar Merlion Park.
Setelah dari sini, aku baru
sadar kalo timing kami ke Merlion Park-nya kurang tepat. Bahkan mama ku
kehilangan antusiasme begitu sampe Merlion Park, apalagi karena memang sudah
lelah dan cuaca cukup panas. Bahkan di ajak foto di Merlion Park sama sekali
gak mau. Harusnya kami ke Gardens by The Bay dulu baru ke Merlion Park. Karena
pemandangan di sekitar Merlion Park lebih bagus jika malam hari. Dan kalo di
Gardens by The Bay, siang harinya bisa liat taman bunga di area flower dome-nya.
Karena mama suka sekali liat taman bunga.Tapi ya mau gimana lagi, perencanaan
dan persiapan ku yang kurang matang jadi agak kurang nyaman perjalanan ini
terutama buat mama ku. Jadi ngerasa bersalah. (maaf ya mah).
Dari Merlion Park kemudian
kami pulang ke hotel lalu mamaku beristirahat. Tapi aku dan kakakku cuma istirahat
kemudian berjalan kaki dari hotel menuju pusat perbelanjaan di daerah pemukiman
warga yang didominasi warga keturunan india (Little India Singapore) untuk cari oleh-oleh di salah satu
swalayan bernama Mustafa Center yang menjual barang-barangnya cukup murah terutama
untuk oleh-oleh Singapura dan katanya buka 24 jam. Berbagai macam barang ala-ala Singapura banyak
dijual disini, bahkan beberapa barang branded asli dijual dengan harga cukup
miring. Tempatnya mengingatkan ku pada swalayan Luwes dan Mirota Swalayan yang
harganya cukup miring dan rame pengunjungnya, namun tempat ini lebih besar, lebih
lengkap, lebih padat isinya dan pengunjungnya. Kata kakak ku, dia tau tempat belanja
ini dari temen-temennya. Ya namanya juga perempuan, kalo soal shoping mereka
tetap yang terdepan.
Setelah dari tempat belanja
tersebut, kami pulang ke hotel untuk beristirahat. Hujan deras pun tiba-tiba
turun setelah cuaca yang cukup terik tadi. Begitu sore tiba dan hujan berenti,
kami pun kemudian menuju Gardens by The Bay. Namun kali ini full naik bus.
Karena lebih simple naik bus, karena gak perlu berjalan di lorong stasiun dan
turunnya tepat di samping Hotel Marina Bay Sands. Gardens by The Bay berada tepat
di belakang hotel ini. Sayangnya sampai sana udah kesorean. Gak jadi masuk
flower dome meskipun sebenernya masih bisa. Jadi cuma nikmati pemandangan
sunset disana sambil menunggu pertunjukan lampu dari Super Tree-nya Gardens by
The Bay. Aku sampe sana sampe sekitar jam 9 malem. Lalu pulang ke hotel naik
kereta dari Stasiun Bayfront yang terletak di depan area taman botanical ini. Rencana
mau ke area Esplanade lagi buat motret gak jadi karena udah kecapean. Cerita lengkap
tentang Gardens by The Bay bisa dibaca disini.
Jam 10 an malem sampe di hotel
dan kaki ku udah pegel. Kemudian kami packing barang-barang, karena keesokan
harinya kami harus ke bandara Changi untuk pulang ke Indonesia dengan
penerbangan kami masing-masing. Pagi harinya kami bersiap dan kemudian sarapan
dan check out sekitar jam 8 an pagi. Lalu menuju stasiun MRT untuk berangkat
menuju Bandara Changi. Penerbangan mama dan kakakku ke Jakarta jam 12.30 waktu
setempat untuk penerbangan Lion Air Singapura-Jakarta-Lampung. Sedangkan penerbanganku
sekitar jam 11 siang untuk penerbangan
Air Asia Singapura-Jogja. Dari Jogja aku kemudian melanjutkan perjalanan ke
Solo naik kereta. Kenapa turun di Jogja, karena gak ada lagi penerbangan
langsung dari Singapura ke Solo. Makanya pilih dari Singapura ke Jogja karena
waktu tempuhnya lebih pendek dan gak perlu transit di Jakarta. Meski ya harus
panas-panasan naik kereta prameks dari Jogja-Solo. Tapi pengalaman perjalanan
bersama mama dan kakakku meski melelahkan namun cukup puas. Pengen ke Singapura
lagi kalo udah punya istri. Hehehe. Banyak tempat disana yang asik untuk
dikunjungi dan spot foto yang cukup banyak. Kotanya tertata rapi,
transportasinya cukup nyaman untuk para traveler. Semoga bisa diberi rejeki
lagi untuk kesana. Semoga bisa segera terlaksana.