Social network, jejaring sosial, sosial media internet, sosial media, atau sosmed menjadi hal yang semakin lazim bagi pengguna internet di berbagai kalangan dan lapisan masyarakat di Indonesia. Bahkan tidak sedikit pengguna internet yang aktif berinternetan hanya untuk aktif dan eksis di social media internet. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-berjam hanya untuk facebook-an, twitter-an, blogging, atau hanya sekedar melihat profil atau akun social media milik orang ternama maupun cewek-cewek cantik atau cowok-cowok tampan. Jejaring sosial banyak membuat banyak pengalaman baru, penyampaian informasi yang cepat, pembentukan karakter, pencitraan, penyampaian ilmu pengetahuan baru yang cepat, dan munculnya perilaku-perilaku para penggunanya yang sangat beragam. Meskipun kemudian ada pula efek samping social seperti munculnya perilaku kurang bertanggungjawab dari oknum-oknum penggunanya yang mengarah ke isu politik, kemanan, SARA, tindak kejahatan, penipuan, dan kriminalitas. Sebuah efek samping yang tidak bisa dianggap remeh namun memang sulit untuk dikontrol atau dikendalikan. Karena kembali ke masalah moralitas para pengguna internet itu sendiri.
Oleh karena itu tidak sedikit pula orang beranggapan bahwa social media atau jejaring sosial internet hanya buang-buang waktu dan kurang bermanfaat. Namun tidak bagi para marketer maupun perusahaan,karena banyak dari mereka yang menganggap bahwa hal ini merupakan potensi besar. Potensi pasar dan konsumen yang besar ini dilihat oleh perusahaan dengan berbagai merek yang dikelolanya sebagai salah satu peluang besar untuk pemasaran produk barang maupun jasa. Baik melalui iklan mereka yang berbayar di halaman jejaring sosial maupun beriklan melalui akun gratis mereka di jejaring sosial maupun forum-forum diskusi di internet, bahkan dengan mengajak para netter untuk berinteraksi dengan bergabung di akun page resmi sebuah brand yang mereka kelola di jejaring sosial.
Oleh karena itu tidak sedikit pula orang beranggapan bahwa social media atau jejaring sosial internet hanya buang-buang waktu dan kurang bermanfaat. Namun tidak bagi para marketer maupun perusahaan,karena banyak dari mereka yang menganggap bahwa hal ini merupakan potensi besar. Potensi pasar dan konsumen yang besar ini dilihat oleh perusahaan dengan berbagai merek yang dikelolanya sebagai salah satu peluang besar untuk pemasaran produk barang maupun jasa. Baik melalui iklan mereka yang berbayar di halaman jejaring sosial maupun beriklan melalui akun gratis mereka di jejaring sosial maupun forum-forum diskusi di internet, bahkan dengan mengajak para netter untuk berinteraksi dengan bergabung di akun page resmi sebuah brand yang mereka kelola di jejaring sosial.
Banyak cara digunakan untuk menjaring konsumen yang beragam dari social media. Mulai dari pengembangan program hingga penggunaan sumber daya manusia yang fokus dalam dunia pemasaran melalui sosial media. Hal ini menyebabkan munculnya profesi-profesi baru para praktisi social media & internet seperti social media specialist, content writer, SEO specialist, digital analist, digital strategist, & sebagainya. Tujuannya adalah branding, branding, dan branding. Yang nantinya akan meningkatkan awareness brand atau produk, meningkatkan market share, & tentu saja tujuan utamanya adalah margin & profit yang terus meningkat. Kemungkinan besar ada beberapa alasan kuat yang melatarbelakangi banyak perusahaan membuat akun sosial media :
1. Social media internet menjadi alternatif sumber informasi yang efektif & efisien, karena semakin mudah diakses dimanapun dengan banyak hal yang bersifat pemasaran gratis yang bisa dioptimalisasikan dengan baik.
2. Banyak target pemasaran yang menjadi pengguna social media secara aktif maupun pasif. Kemajuan teknologi mempermudah akses para marketer dalam mendapatkan informasi mengenai insight target marketnya dan konsumen mendapat informasi tentang produk dengan lebih baik. Para konsumen pengguna internet & sosial media dengan beragam segmen ini merupakan potensi pemasaran yang besar terutama produk-produk yang memiliki segmen dengan insight para pengguna sosial media.
3. Mengikuti perkembangan & globalisasi ini berarti menunjukkan keseriusan dalam menjaga kredibilitas, keberadaan, & konsistensi brand agar mendapat tempat di benak para target marketnya.
4. Potensi pencapaian informasi & pencitraan brand kepada audiens melalui sosial media yang kini semakin baik & mudah seiring perkembangan teknologi & pola pikir manusia yang semakin modern. Dengan pengarahan komunikasi yang tepat dan pencitraan tertentu, sosial media internet bisa menjadi salah satu senjata ampuh dalam pencitraan sebuah brand kepada para target marketnya bahkan mampu mempengaruhi pembentukan opini publik sesuai dengan apa yang direncanakan.
5. Menjaga komunikasi & interakasi langsung dengan konsumen, juga dapat dilakukan melalui sosial media. Dengan demikian akan ada kedekatan secara positif yang bisa diambil agar bisa menjadi masukan bagi kualitas pengembangan produk selanjutnya & loyalitas konsumen yang meningkat agar tetap terjaga.
6. Meningkatkan dan menjaga kedekatan dengan para karyawan. Hal ini dapat dilakukan agar meningkatkan kebanggaan para karyawan akan perusahaan & brand tempatnya kerja. Social media pun bisa digunakan agar menjadi masukan bagi management perusahaan yang lebih baik, terutama perusahaan yang memiliki karyawan yang tersebar di berbagai wilayah. Fungsi pengawasan pun dapat dipantau dengan sosial media internet yang dikelola dengan tepat.
1. Social media internet menjadi alternatif sumber informasi yang efektif & efisien, karena semakin mudah diakses dimanapun dengan banyak hal yang bersifat pemasaran gratis yang bisa dioptimalisasikan dengan baik.
2. Banyak target pemasaran yang menjadi pengguna social media secara aktif maupun pasif. Kemajuan teknologi mempermudah akses para marketer dalam mendapatkan informasi mengenai insight target marketnya dan konsumen mendapat informasi tentang produk dengan lebih baik. Para konsumen pengguna internet & sosial media dengan beragam segmen ini merupakan potensi pemasaran yang besar terutama produk-produk yang memiliki segmen dengan insight para pengguna sosial media.
3. Mengikuti perkembangan & globalisasi ini berarti menunjukkan keseriusan dalam menjaga kredibilitas, keberadaan, & konsistensi brand agar mendapat tempat di benak para target marketnya.
4. Potensi pencapaian informasi & pencitraan brand kepada audiens melalui sosial media yang kini semakin baik & mudah seiring perkembangan teknologi & pola pikir manusia yang semakin modern. Dengan pengarahan komunikasi yang tepat dan pencitraan tertentu, sosial media internet bisa menjadi salah satu senjata ampuh dalam pencitraan sebuah brand kepada para target marketnya bahkan mampu mempengaruhi pembentukan opini publik sesuai dengan apa yang direncanakan.
5. Menjaga komunikasi & interakasi langsung dengan konsumen, juga dapat dilakukan melalui sosial media. Dengan demikian akan ada kedekatan secara positif yang bisa diambil agar bisa menjadi masukan bagi kualitas pengembangan produk selanjutnya & loyalitas konsumen yang meningkat agar tetap terjaga.
6. Meningkatkan dan menjaga kedekatan dengan para karyawan. Hal ini dapat dilakukan agar meningkatkan kebanggaan para karyawan akan perusahaan & brand tempatnya kerja. Social media pun bisa digunakan agar menjadi masukan bagi management perusahaan yang lebih baik, terutama perusahaan yang memiliki karyawan yang tersebar di berbagai wilayah. Fungsi pengawasan pun dapat dipantau dengan sosial media internet yang dikelola dengan tepat.
7. Persepsi bahwa banyak sumber informasi internet berarti banyak digunakan & terpercaya. Hal ini tidak dapat dipungkiri, karena ketika sebuah pencitraan yang baik tercipta melalui sosial media, beberapa pihak menggunakan akun sosial media sebagai tolak ukur profesionalitas, kredibiltas, & keseriusan perusahaan dalam mengelola usaha & karyawannya. Beberapa pihak memutuskan untuk penggunakan produk tertentu dengan pertimbangan yang mereka ambil dari internet. Sehingga pengelolaan pencitraan dalam pembentukan persepsi pada setiap akun sosial media yang digunakan menjadi sangat penting.
8. Memudahkan perusahaan terutama divisi humas / public relation dalam me-release pemberitaan yang berhubungan dengan citra perusahaan maupun release resmi produk baru yang diluncurkan maupun press release resmi perusahaan tentang berbagai hal secara internal maupun eksternal
9. Secara tidak langsung meningkatkan penjualan, yang berarti bisa meningkatkan kesejahteraan perusahaan dan karyawan ketika pengelolaannya. Tidak sedikit netter secara pribadi maupun mewakili perusahaan yang menggunakan sosial media internet sebagai media penjualan secara langsung seperti jasa maupun media untuk tawar menawar maupun pemesanan barang atau jasa. Tidak sedikit netter yang mengubah akun pribadinya menjadi toko online atau penggunaan fitur toko online yang bisa ditambahkan pada akun sosial media internet yang digunakan.
8. Memudahkan perusahaan terutama divisi humas / public relation dalam me-release pemberitaan yang berhubungan dengan citra perusahaan maupun release resmi produk baru yang diluncurkan maupun press release resmi perusahaan tentang berbagai hal secara internal maupun eksternal
9. Secara tidak langsung meningkatkan penjualan, yang berarti bisa meningkatkan kesejahteraan perusahaan dan karyawan ketika pengelolaannya. Tidak sedikit netter secara pribadi maupun mewakili perusahaan yang menggunakan sosial media internet sebagai media penjualan secara langsung seperti jasa maupun media untuk tawar menawar maupun pemesanan barang atau jasa. Tidak sedikit netter yang mengubah akun pribadinya menjadi toko online atau penggunaan fitur toko online yang bisa ditambahkan pada akun sosial media internet yang digunakan.
Semoga bermanfaat. Saya pun masih baru belajar. Terima Kasih.