Suatu hari waktu di jakarta, ada yg nanya ke aku. Kalo km pengen punya rumah, pengennya dimana tu rumah? Waktu itu aku jawabnya , bahwa aku pengen punya rumah di jogja. Karena aku lebih merasa nyaman dengan lingkungan di jogja, dibandingkan dengan beberpa t4 yg pernah kudiami seperti di lampung, jakarta, semarang, dan bahkan solo. Meski agak takut dengan kondisi alam yg semakin rawan bencana di jogja karena gempa buminya, kemungkinan tsunami, merapi, taw terkikisnya lapisan bawah tanah dijogja karena tekanan air laut dan lapisan tanah yg turun. Seperti yg terjadi di daerah gunung kidul. Tp tuk sementara ini gak menurunkan niatku tuk pengen punya rumah di jogja, kayak misalnya di daerah perumahan condong catur, perumahan di jakal km 7-10, atau perumahan di daerah sidoarum godean. Ntah knapa tapi pengen aja punya rumah di sono.
Namun tetep dunk… my home sweet home ku yaitu di rumah kecil yg dibangun ortu di ats tanah skitar 80x40 meter di kampung halamanku, desa Sukoharjo. Namanya ga asing bagi orang Indonesia, namun bukan sukoharjo di Jateng tp di Lampung. Sebuah desa bagian dari kecamatan Sekampung, Lampung Timur. Nama lainnya adalah 58… orang bilangnya bedeng58.. Sukoharjo dibagi menjadi 3 bagian yaitu 58A, 58B, dan 58C… kata orang sih diambil dari bhs belanda yg artinya distrik 58. Karena dulu masuk kabupaten Lampung Tengah yg memiliki 67 distrik tp karena pemekaran jadi masuk Lam.Timur deh…
Nama daerah di Lampung memang kebanyakan berasal dr nama daerah di pulau Jawa, misalnya Pekalongan, Purbolinggo, Kauman, Jepara, Sukoharjo, Wonogiri, dll. Karena dulu, Lampung merupakan tujuan transmigrasi yg dibuat kolonial lalu dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tapi meski namaya desa sukoharjo, desa kelahiranku ini isinya orang yg berasal dari banyumas, cilacap, purwokerto. Jd ga salah klo bahasa sehari-harinya ngapak...hahaha... Kakek dan nenekku pun dr sono, tp ayah dan ibuku tidak terlalu ngapak, karena sejarah hidup mereka dan lingkunan pertemanan yg cenderung ke bhs jawa biasa. Aku pun sempet fasih ngapak ampe kelas 6 SD...hehehe...
Kata orang tua, desa sukoharjo ini adalah salah satu distrik perkebunan kolonial belanda. Dulunya kecamatan sekampung merupakan salah satu tujuan program transmigrasi kolonial Belanda tahun 1930an. Meski sebenarnya adalah tujuannya untuk mengurus perkebunan milik feodal2. Sekampung dulu terkenal dengan perkebunan kelapa, jagung, lada, dan cengkeh. Namun kemudian kebanyakan lahan itu berubah menjadi daerah pemukiman dan persawahan. Profesi orang2 di desa ku ini adalah petani, pns, buruh, wiraswasta home industri, dan pedagang.
Yang aku inget waktu kecil dari desaku ini adalah sawah2nya yg membentang luas, udara yg msh cukup segar, tidak banyak hingar bingar kendaraan. Dulu waktu kecil aku suka main layangan di lapangan bola deket sawah di daerah belakang rumah, pernah juga maen ke sawah punya kakek dan metik jagung ma om ku waktu musim panen trus dibakar deh di rumah..hmm yummy… Pernah juga dulu maen ke rawa yg ga jauh dari rumah, ada sungai kecil dari mata air kecil di daerah atas…rawa itu ga pernah kering klo musim kemarau. Yang unik dari kampung halamanku yaitu penduduknya yg sebagian besar aku kenal. Apalagi 58A, isinya tu hampir semua keluarga besarku…mungkin sekitar 20 rumah yg dilewati dari pusat kecamatan sampe ke rumahku, semua masih satu keluarga besar. Jadi gampang nyari aku klo di kampung hlmn ku itu…hahaha…
Pemandangan paling asik, pas sunrise n sunset dari jalan gede sekitar persawahan… wow… gak kalah dh ma sunset dari pantai… dan pemandangan sunrise dari dua bukit di sebelah barat….keren n sejuk bgt. Aku dulu suka liat karena aku dulu waktu smp jam 05.30 udah brangkat dr rumah dan kadang pulang ampe sore bgt. SMP ku cukup jauh dari rumah, di Metro skitar 17 km dari rumah.. Aku biasanya berangkat bersepeda sekitar 1,5km trus sepeda kutitipin t4 budeku.. trus naik angkot ke kota metro, nah trus turun deh depan sekolah. Pas SMA lebih jauh lagi. Abis naik sepeda, trus naik angkot ke kota, trus naik angkot lagi ke arah SMA ku. Sungguh sebuah perjuangan ibadah dan mencri ilmu yg cukup menarik. Karena di desaku ga ada sekolah yg bagus dan cari sekolah yg pengajarnya ga kenal ma ayah dan ibuku… hehehe…biar lebih tau diri dan menambah pengalaman hidup…. Karena kedua orang tua dan keluarga besar kedua orang tua ku cukup di kenal di kec. Sekampung. Banyak hal lain yg indah sebenernya ketika masih sering di kampung hlmn ku, meski semua itu agak berkurang setelah aku sekolah di Metro karena aku hanya berada di kampung halamanku waktu malam tuk beristirahat. Apalagi sekarang aku di Jawa…. Paling cm staun 2x mudik ke rumah… Really miss my village n my home sweet home…. Because My Family of course….
Aku bersyukur karena dilahirkan di sebuah keluarga yg sederhana, dan nilai kebaikan yg msh bagus dan di sebuah desa, (meski orang2 skitar rumah bilangnya ga sederhana). Lalu cari ilmu di kota, cari pengalaman di sana. Lalu hijrah ke pulau Jawa dan lebih menuntut ilmu dan pengalaman. Aku ga bs bayangin klo aku dilahirin di keluarga yg ga seperti keluargaku dulu dan di daerah seperti kampung halamanku. Itu semua membuatku makin bersyukur kepada Allah swt. atas semua yg dianugerahkan… Aku pengen bgt tinggal di rumah itu lagi, meski agak sulit dengan bidang keahlian yang ku ambil sekrang. Tp aku msh berusaha tuk itu… Jadi masih ada rumah tuk mudik… yg penuh dengan kenangan. Aku hanya bisa berharap semoga aku bisa membuat orang tua ku dan kakak2ku bahagia dan bangga kepadaku… amin…
Namun tetep dunk… my home sweet home ku yaitu di rumah kecil yg dibangun ortu di ats tanah skitar 80x40 meter di kampung halamanku, desa Sukoharjo. Namanya ga asing bagi orang Indonesia, namun bukan sukoharjo di Jateng tp di Lampung. Sebuah desa bagian dari kecamatan Sekampung, Lampung Timur. Nama lainnya adalah 58… orang bilangnya bedeng58.. Sukoharjo dibagi menjadi 3 bagian yaitu 58A, 58B, dan 58C… kata orang sih diambil dari bhs belanda yg artinya distrik 58. Karena dulu masuk kabupaten Lampung Tengah yg memiliki 67 distrik tp karena pemekaran jadi masuk Lam.Timur deh…
Nama daerah di Lampung memang kebanyakan berasal dr nama daerah di pulau Jawa, misalnya Pekalongan, Purbolinggo, Kauman, Jepara, Sukoharjo, Wonogiri, dll. Karena dulu, Lampung merupakan tujuan transmigrasi yg dibuat kolonial lalu dilanjutkan oleh pemerintah Indonesia. Tapi meski namaya desa sukoharjo, desa kelahiranku ini isinya orang yg berasal dari banyumas, cilacap, purwokerto. Jd ga salah klo bahasa sehari-harinya ngapak...hahaha... Kakek dan nenekku pun dr sono, tp ayah dan ibuku tidak terlalu ngapak, karena sejarah hidup mereka dan lingkunan pertemanan yg cenderung ke bhs jawa biasa. Aku pun sempet fasih ngapak ampe kelas 6 SD...hehehe...
Kata orang tua, desa sukoharjo ini adalah salah satu distrik perkebunan kolonial belanda. Dulunya kecamatan sekampung merupakan salah satu tujuan program transmigrasi kolonial Belanda tahun 1930an. Meski sebenarnya adalah tujuannya untuk mengurus perkebunan milik feodal2. Sekampung dulu terkenal dengan perkebunan kelapa, jagung, lada, dan cengkeh. Namun kemudian kebanyakan lahan itu berubah menjadi daerah pemukiman dan persawahan. Profesi orang2 di desa ku ini adalah petani, pns, buruh, wiraswasta home industri, dan pedagang.
Yang aku inget waktu kecil dari desaku ini adalah sawah2nya yg membentang luas, udara yg msh cukup segar, tidak banyak hingar bingar kendaraan. Dulu waktu kecil aku suka main layangan di lapangan bola deket sawah di daerah belakang rumah, pernah juga maen ke sawah punya kakek dan metik jagung ma om ku waktu musim panen trus dibakar deh di rumah..hmm yummy… Pernah juga dulu maen ke rawa yg ga jauh dari rumah, ada sungai kecil dari mata air kecil di daerah atas…rawa itu ga pernah kering klo musim kemarau. Yang unik dari kampung halamanku yaitu penduduknya yg sebagian besar aku kenal. Apalagi 58A, isinya tu hampir semua keluarga besarku…mungkin sekitar 20 rumah yg dilewati dari pusat kecamatan sampe ke rumahku, semua masih satu keluarga besar. Jadi gampang nyari aku klo di kampung hlmn ku itu…hahaha…
Pemandangan paling asik, pas sunrise n sunset dari jalan gede sekitar persawahan… wow… gak kalah dh ma sunset dari pantai… dan pemandangan sunrise dari dua bukit di sebelah barat….keren n sejuk bgt. Aku dulu suka liat karena aku dulu waktu smp jam 05.30 udah brangkat dr rumah dan kadang pulang ampe sore bgt. SMP ku cukup jauh dari rumah, di Metro skitar 17 km dari rumah.. Aku biasanya berangkat bersepeda sekitar 1,5km trus sepeda kutitipin t4 budeku.. trus naik angkot ke kota metro, nah trus turun deh depan sekolah. Pas SMA lebih jauh lagi. Abis naik sepeda, trus naik angkot ke kota, trus naik angkot lagi ke arah SMA ku. Sungguh sebuah perjuangan ibadah dan mencri ilmu yg cukup menarik. Karena di desaku ga ada sekolah yg bagus dan cari sekolah yg pengajarnya ga kenal ma ayah dan ibuku… hehehe…biar lebih tau diri dan menambah pengalaman hidup…. Karena kedua orang tua dan keluarga besar kedua orang tua ku cukup di kenal di kec. Sekampung. Banyak hal lain yg indah sebenernya ketika masih sering di kampung hlmn ku, meski semua itu agak berkurang setelah aku sekolah di Metro karena aku hanya berada di kampung halamanku waktu malam tuk beristirahat. Apalagi sekarang aku di Jawa…. Paling cm staun 2x mudik ke rumah… Really miss my village n my home sweet home…. Because My Family of course….
Aku bersyukur karena dilahirkan di sebuah keluarga yg sederhana, dan nilai kebaikan yg msh bagus dan di sebuah desa, (meski orang2 skitar rumah bilangnya ga sederhana). Lalu cari ilmu di kota, cari pengalaman di sana. Lalu hijrah ke pulau Jawa dan lebih menuntut ilmu dan pengalaman. Aku ga bs bayangin klo aku dilahirin di keluarga yg ga seperti keluargaku dulu dan di daerah seperti kampung halamanku. Itu semua membuatku makin bersyukur kepada Allah swt. atas semua yg dianugerahkan… Aku pengen bgt tinggal di rumah itu lagi, meski agak sulit dengan bidang keahlian yang ku ambil sekrang. Tp aku msh berusaha tuk itu… Jadi masih ada rumah tuk mudik… yg penuh dengan kenangan. Aku hanya bisa berharap semoga aku bisa membuat orang tua ku dan kakak2ku bahagia dan bangga kepadaku… amin…