REVIEW Novel

Aku bukan tipikal orang yang suka baca novel. Namun ada satu novel yg pernah ku baca ampe selesai dan tau jalan ceritanya. Love Strory adalah novel pertama yang saya baca hingga selesai . aku memilih novel ini untuk direview karena ceritanya sangan menyentuh dan menarik . Karakter tokoh-tokoh utamanya juga sangat kuat. Meskipun banyak kisah yang seperti ini namun ketika membacanya saya sangat tersentuh terhadap cinta Oliver Barret III terhadap Jenny Cavilleri. Cerita ini mengingatkan tentang penglaman pribadi saya. Namun masih ditingkat yang lebih rendah dibandingkan yang dikisahkan dalam Love Story.

Novel ini berjudul Love Story yang merupakan salah satu novel best seller international yang sudah diterjemahkan dan dicetak ulang berkali-kali ke berbagai bahasa. Novel ini merupakan novel pertama karya penulis novel ternama Erich Segal, seorang dosen sastra Yunani dan sastra Latin di Universitas Harvard, Yale, dan Universitas Princeton. Erich Segal telah menulis berbagai novel terkenal yang menjadi best seller dan mendapat penghargaan dari berbagai pihak, diantaranya The Class, Doctors, dan Women and Child. Di Indonesia novel Love Story ini diterjemahkan oleh Hendarto Setiadi tahun 1995 dan diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama.

Novel Love Story bercerita tentang kisah cinta sepasang kekasih yang mengalami lika-liku kehidupan cinta yang cukup berat. Tokoh-tokoh utama dalam novel ini antara lain Oliver Barret IV yang merupakan seorang pemuda yang kuliah di Harvard University. Dia seorang atlet Hoki. Oliver berasal dari keluarga yang kaya dan berada. Lalu ada Jenny Cavilleri , seorang gadis Amerika yang cantik dan cemerlang keturunan Italia yang berasal dari keluarga yang sederhana dan biasa yang kuliah di Radcliffe University. Jenny sangat suka bermain musik terutama piano. Jenny bekerja sebagai petugas di perpustakaan Radcliffe. Jenny sangat menyukai Mozart, Bach, dan The Beatles. Tokoh lainnya adalah Oliver Barret III, seorang pria kaya keturunan bangsawan dan pastinya dia adalah ayah Oliver Barret IV. Sifatnya keras dan kadang memandang rendah orang lain. Karena ia mengukur seseorang dari harta dan martabatnya di dalam masyarakat. Lalu ada Phil Cavilleri, seorang pria yang bekerja sebagai pembuat kue yang ramah berusia sekitar 45 tahun, dan tentu saja ia adalah ayah dari Jenny Cavilleri. Ia membesarkan Jenny yang anak semata wayang seorang diri karena ibu Jenny meninggal waktu Jenny masih kecil.

Pertemuan antara Jenny Cavilleri dan Oliver Barret III bermula ketika Oliver mau ada ujian Sejarah. Dan buku referensinya cuma ada di perpustakaan Radcliffe. Maka Oliver terpaksa ke Radcliffe. Disana ia bertemu Jenny yang bekerja sebagai petugas jaga perpustakaan. Lalu mereka berbincang-bincang dan saling mengejek. Karena Jenny menganggap, mengapa mahasiswa Harvard dengan koleksi buku yang sangat banyak, mencari buku referensi di Radcliffe. Oliver sudah mulai tertarik kepada Jenny Cavilleri ketika mereka mulai berdiskusi.

Lalu Oliver berusaha mengajak Jenny minum kopi di cafe. Jenny pun menerimanya. Di cafe itu mereka mereka berdiskusi dan masih saling mengejek dan bercanda. Lalu Oliver menawarkan pada Jenny untuk menonton pertandingan hoki dimana Oliver ikut bermain di dalamnya. Jenny pun menerimanya. Lalu pada tengah malam yang dingin setelah pertandinagn hoki tersebut mereka berbincang-bincang, dan Oliver memberanikan diri untuk mencium Jenny. Jenny pun tidak menolaknya. Sepertinya benih-benih cinta sudah mulai muncul diantara keduanya. Hubungan itu pun berlanjut melalui telepon dan kadang sesekali mereka bertemu. Lalu Oliver menyatakan cintanya kepada Jenny ketika mereka nonton bareng di movie drive. Hubungan mereka pun terus berlanjut dan Oliver mengajak Jenny untuk menikah.

Oliver mengajak Jenny untuk bertemu orang tuanya dalam suatu acara makan malam. Namun di acara tersebut Jenny dipermalukan dan direndahkan oleh Oliver Barret III dan istrinya. Disini terlihat bahwa keluarga Oliver tidak menrima Jenny. Kemudian Jenny bergantian untuk mengenalkan Oliver Barret IV kepada ayahnya Phil Cavilleri. Phil setuju dengan hubungan mereka namun ayah Jenny merasa ragu karena Oliver keturunan bangsawan sedangkan Jenny hanyalah seoarang gadis anak pembuat Roti.
Dengan tekad bulat akhirnya Oliver Barret IV memutuskan untuk menikah dengan Jenny setelah Jenny selesai kuliah. Lalu mereka hidup mandiri tanpa bantuan ayah Oliver. Jenny bekerja sebagai guru untuk menghidupi mereka. Sedangkan Oliver menyelesaikan kuliahnya di jurusan hukum. Oliver pun meminta beasisawa dari universitas karena tabungan Oliver sudah habis. Akhirnya setelah Oliver lulus kuliah bekerja di biro hukum terkenal dan mereka pun pindah rumah ke rumah yang lebih bagus dan mewah dari rumah kontrakan mereka ketika awal-awal mereka menikah. Jenny pun akhirnya meneruskan kuliahnya ke pascasarjana. Kehidupan mereka tampak bahagia.

Namun suatu hari Jenny jatuh sakit dan Oliver membawanya untuk check up. Hasilnya cukup mengejutkan ternyata Jenny menderita Leukimia yang sudah parah. Itu pun menjawab, mengapa pernikahan mereka belum di karuniai anak. Lalu Oliver membawa istrnya untuk berobat ke berbagai tempat dengan fasilitas pelayanan terbaik . Oliver tidak mempedulikan lagi keuangannya. Sampai akhiranya uangnya habis, dan akhirnya dia memberanikan diri untuk meminjam uang kepada Oliver Barret III untuk biaya operasi. Ayahnya pun memberikan. Namun setelah operasi keadaan Jenny makin memburuk dan akhirnya Jenny meninggal dunia ketika ayah jenny dan ayah Oliver sedang menjenguk Jenny. Phil Caviller dan Oliver Barret IV sangat sedih. Lalu memeluk ayahnya. Oliver Barret III akhirnya sadar bahwa anaknya sangat mencintai Jenny dan dia merasa menyesal karena tak menyetujui hubungan mereka. Itulah akhir dari kisah cinta antara Oliver Barret III dan Jenny Cavilleri.

VICTOR VOGEL "Commercial Man"

Bangun tidur, tiba2 aku pengen nonton film ini. Victor Vogel. Salah film tentang periklanan buatan Eropa. Lucu unik dan menarik. Lagi nyari2 di rental Solo masih ada ga yg punya koleksi film ini. Soalnya dah lama ni film. Gini ni referensinya...

Film ini bercerita tentang kehidupan seorang pria bernama Victor Vogel yang tinggal di Jerman. Cerita film ini diawali dengan Victor Vogel yang masih penggangguran berusaha melamar pekerjaan di biro iklan bernama Brainstorm. Ketika masuk ke kantor dia salah masuk ruangan dan mengikuti rapat presentasi iklan dengan nilai yang sangat besar antara Brainstorm dan kliennya yaitu dari perusahaan otomotif Opel. Pihak Opel menginginkan agar Brainstorm membuat iklan bagi produk terbaru mereka yaitu mobil sport Opel Speedster. Namun mereka kurang tertarik dengan ide yang diajukan direktur kreatif Brainstorm yaitu Mr. Kaminsky. Lalu tiba-tiba Victor yang berada di ruangan tersebut dimintai pendapat dan menyatakan bahwa ide iklan itu kurang menarik dan akhirnya presentasi itu semakin kacau dan pihak klien kecewa lalu meninggalkan ruangan tersebut.

Direktur utama Brainstorm marah besar kepada Mr. Kaminsky dan ia mengancam akan memecatnya tanpa pesangon bila tidak mendapat proyek dari Opel yang bernilai 120 juta Deutsche Mark. Brainstorm juga sedang mengalami masalah keuangan. Padahal Kaminsky sebelumnya sudah mengajukan pengunduran dirinya karena usianya yang semakin tua dan minta pesangon 5 juta Deutsche Mark. Akhirnya mereka sepakat untuk memperkerjakan Victor Vogel sebagai rekan Kaminsky untuk mengerjakan proyek Opel sebagai pertanggungjawaban atas presentasi yang kacau.

Ditempat yang berbeda, Victor Vogel berkenalan dengan seorang wanita bernama Rosa. Hubungan mereka pun terus berlanjut. Ketika Rosa ingin ikut serta dalam pameran seni sebuah galeri, ia kebingungan mencari ide. Lalu Victor membantunya dan mereka memiliki ide tentang perburuan makanan di supermarket dengan memakai panah. Mereka sepakat bahwa itu adalah ide bersama. Hubungan mereka semakin dekat dan akhirnya Rosa pindah ke tempat tinggal Victor karena ada masalah dengan orangtuanya.
Pada suatu hari, Kaminsky dan Victor pergi ke restoran mewah dan mereka bertemu dengan klien dari Opel dan mereka berdiskusi. Kemudian karena kebingungan, Victor mengajukan ide pameran seni Rosa yaitu perburuan makanan sebagai ide iklan Speedster yang akan dibuat. Kaminsky dan pihak Opel cukup tertarik. Victor semakin bingung karena jika ide itu dipakai dalam iklan, bagaimana dengan nasib pameran seni Rosa. Lalu hubungan Victor dan Kaminsky semakin akrab, dan bersama Rosa mereka berakhir pekan bersama di pantai.

Kemudian tiba saatnya presentasi dengan pihak Opel, Victor mengajukan ide tentang legenda balap. Namun ditolak oleh klien dan akhirnya dengan berat hati Victor mengajukan ide tentang perburuan makanan. Ide itupun diterima oleh klien dan proyek besar itupun di dapat oleh Brainstorm. Ketika Kaminsky dan Victor bertemu dengan Direktur Utama, Victor dipromosikan menjadi Direktur Kreatif dan memberikan pesangon Kaminsky 5juta sesuai dengan yang ia inginkan. Tadinya Kaminsky tak mau berhenti bekerja setelah bertemu Victor, namun akhirnya ia berhenti. Victor sangat kecewa terhadap sikap Kaminsky dan timbul salah paham antara mereka. Meskipun proyek Opel sukses, namun hubungan Victor dengan Rosa semakin buruk dan putus.

Nasib Victor pun semakin buruk, karena ia tak jadi diangkat menjadi direktur kreatif karena diganti oleh seseorang yang membawa proyek besar dari Air Tour. Ia hanya diminta untuk membantu membuat iklan tersebut. Lalu pada hari presentasi, ide yg diajukan Direktur Kreatif yang baru kurang bisa diterima oleh pihak AirTour. Akhirnya Victor maju dan mengajukan ide iklan yang menarik, klien sangat tertarik dengan ide itu. Tapi Victor mengatakan bahwa jika ingin ide itu dipakai dalam iklan Air Tour, pihak Air Tour harus mengontrak biro iklan Kaminsky & Vogel yang ia dirikan bersama Kaminsky. Karena ternyata ide itu berasal dari Kaminsky. Victor sudah berhubungan baik kembali dengan Kaminsky dan mendirikan biro iklan Kaminsky & Vogel.

Film ini cukup menarik. Terutama jika dilihat dari sisi kreatifitas. Di mana banyak muncul ide yang sangat menarik untuk membuat sebuah iklan. Karakternya juga cukup kuat dimana muncul karakater yang unik dan kreatif yang jarang dilihat di film-film lain dan terjadi konflik secara emosional seperti tentang cinta, kepercayaan , dan persahabatan. Film ini juga memperlihatkan bagaimana kehidupan orang-orang kantor yang penuh dengan pertimbangan, tekanan, yang kesemuanya berhubungan dengan hal bersifat materi. Namun sebagai sebuah film mengenai periklanan, kurang bisa memperlihatkan sisi konsumen sebagai target pasar yang ingin dituju oleh produk dan ide iklan yang diangkat di film. Seharusnya sisi riset dan analisis mengenai perilaku konsumen di masukkan dalam film ini dan dirangkum dalam sebuah penelitian konsumen yang kreatif dan unik sehingga mungkin dapat membuat film ini lebih menarik lagi. Karena dalam hal pemasaran produk, riset dan penelitian mengenai konsumen sangat penting untuk dapat menentukan dengan tepat, target market utama dari sebuah produk agar dapat dipasarkan dengan tepat sesuai konsumennya.

Ramadhan pertama kali di Solo

Tak terasa udah hampir pagi tapi mataku belum terpejam jua tuk tidur, malah masih betah maen campaign warcraft di laptopku. Waktu liat jam dinding ternyta dah jam 02.25. Aku pun menyudahi permainanku dan pergi ke kamar mandi tuk cuci muka. Biar kliatan seger, trus manasin mesin motor tua ku di pagi yang dingin itu. Lalu aku pun membangunkan teman di kamar sebelah tuk ikut aku keluar cari makan. Hampir setiap hari seperti itulah rutinitas pagi2 buta yg harus ku jalani di ramadhan pertama ku di Solo. Karna Ramadan taun lalu aku masih di Jogja.

Di sekitar kos ku di Solo ga ada warung makan deket yg buka waktu jam makan sahur. Yang paling dekat tetep aja harus ditempuh dengan kendaraan biar ga terlalu membuang2 waktu makan sahur. Padahal dulu waktu di Jogja, aku ga perlu pusing2 cari tempat makan sahur karena biasanya kos di dekat tempat makan yang menyediakan makan sahur. Tapi sekarang mau makan saur, kami harus naik motor ke warung makan. Dalam hati ku katakan, ya udah lah ambil aja hikmahnya. Namanya jg ibadah, kita harus berusaha lbh baik lagi. Mengeluh pun ga akan mindahin rumah makannya jd deket kosan. Berarti Allah pengen agar kita lebih bersyukur.

Padahal aku dulu hampir ga pernah namanya bangunin orang tuk sahur, biasanya aku yng dibangunin. Tapi sekarang , hampir tiap hari aku yg bangunin. Karena biasanya aku yg bangun paling awal atau bahkan ga tidur ampe pagi. Yaaa liat kondisi tubuh & mata. Entah kenapa stelat2nya aku bangun di Ramadan ini, alhamdulillah jam 02.30 aku dah bangun atau bahkan sebelum jam itu. Ramadan di Solo ini bener2 berbeda dari Ramadan sebelumnya. Bnyk pengalaman baru yg ku dapat dan pelajaran hidup yg kudapat dan waktu pun terasa berlalu semakin cepat.

Untuk solat terawih pun aku berganti2 masjid biar ga bosen dan lebih mengenal lingkungan sekitar. Padahal, biasanya klo aku dah nyaman dengan sesuatu, aku akan konsisten dengan hal itu dan gak terlalu berubah, bahkan untuk urusan mesjid tempat solat terawih. Kini aku pun harus bawa kendaraan karena rata2 jarak masjid taw mushola nya cukup jauh dari kos an ku. Bahkan jam nonton tv ku berkurang banyak meskipun banyk acara bagus malah terasa ga ada minat tuk nonton tv…..hahahaha….kayak bukan seorang Dani Setiawan. Aneh kalo melihat ke belakang tapi itu bener2 terjadi….